Tumpahan Minyak dan Gas Bumi : Pencemaran Air, Dampak, dan Cara Penangguanganya
Sumber : bbc.com |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang menjadi pilihan utama yang digunakan manusia pada berbagai kebutuhan industri, transportasi, dan rumah tangga. Pencemaran air laut akibat tumpahan minyak sering terjadi. Banyak hal yang menjadi penyebabnya seperti meledaknya, kecelakaan pada kapal tanker. Tumpahan minyak di laut sering menyebabkan pencemaran yang berujung pada kerusakan sumber daya hayati dan rusaknya ekosistem bawah laut. Perkembangan industri minyak berkembang begitu pesat, produksi minyak bumi di dunia lebih dari tiga milyar ton per tahun. Memang perairan menjadi rawan timbulnya pencemaran minyak karena separuh dari seluruh produksi tersebut diangkut melalui laut oleh kapal tanker sehingga kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tumpahnya minyak di laut hampir tidak dapat dielakkan. Pencemaran minyak di laut bukan hanya akibat dari kecelakaan kapal tetapi pencemaran itu juga bersumber dari pengeboran, produksi, pengilangan transportasi minyak, perembesan, dan reservoirnya serta kegiatan pemuatan dan pembongkaran di pelabuhan. Meningkatnya frekuensi pencemaran akan mengancam kebersihan lingkungan perairan . Bila hal ini tidak segera ditanggulangi , pada waktu singkat laju pencemaran laut akan menjadi tidak terkendali dan ekosistem laut akan terganggu. Menyadari akan besarnya bahaya pencemaran minyak di laut maka upaya–upaya untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya tersebut diantaranya adalah dikeluarkan regulasi tentang peraturan pencegahan pencemaran oleh minyak seperti Marine Pollution (MARPOL ‘1978), prosedur penanggulangan seperti pemberitahuan bencana, evaluasi strategi penanggulangan, partisipasi unsur terkait termasuk masyarakat, teknis penanggulangan, komunikasi, koordinasi, dan kesungguhan untuk melindungi laut. Ada tiga hal yang dapat dijadikan landasan yaitu aspek legalitas, aspek perlengkapan, dan aspek koordinasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa akibat yang ditimbulkan dari tumpahan minyak di laut?
2. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran air tersebut?
3. Apa saja gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat pencemaran air serta agen penyebabnya?
C. Tujuan
1. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari tumpahan minyak dilaut
2. Mengetahui cara penanggulan pencemaran air
3. Mengetahui gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat pencemaran dan agen penyebabnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akibat Yang Ditimbulkan Dari Tumpahan Minyak Dilaut
Tumpahan minyak yang terjadi dilaut terbagi kedalam dua tipe :
1. Minyak yang larut dalam air dan akan mengapung pada permukaan air.
Minyak yang mengapung di permukaan air menyebabkan air berwarna hitam dan akan mengganggu organisme yang hidup di permukaan air, dan akan mengurangi intensitas cahaya matahari yang akan digunakan oleh fitoplankton untuk berfotosintesis.
2. Minyak yang tenggelam dan terakumulasi didalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batu-batuan di pantai.
Minyak ini mengakibatkan terganggunya organisme interstital maupun organisme interdital, organisme interdital merupakan organisme yang hidup pada daerah pasang surut. Sedangkan organisme interstital adalah organisme yang mendiami ruang yang sangat sempit diantara butir-butir pasir tertentu.
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena yang dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam minyak bumi yang bersifat mutagenik dan arsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat sehingga hal ini akan mengalami proses biomagnetion pada ikan ataupun biota laut lain.
Akibat yang disebabkan oleh pencemaran minyak dilaut :
1. Kematian
Dampaknya adalah kematian organisme laut, terutama jenis ikan. Jenis yang paling rentan terkena dampak dari tumpahan minyak adalah ikan keramba dan jenis kerang- kerangan yang minim kemampuan dalam menghindari tumpahan minyak. Selain pada organisme laut kematian juga berdampak pada burung-burung yang terkecoh karena lapisan lemak memperlihatkan laut yang tenang, ketika telah mendarat ke atas lapisan minyak burung-burung tersebut tidak bisa lepas lagi.
2. Dampak subletal
Terjadi karena terkontaminasinya organisme laut dengan konsentrasi minyak dalam taraf tertentu, efek yang dirasakan organisme antara lain kemampuan menetas telur rendah, tingak harapan hidup, jumlah larva cacat.
3. penurunan alga dan protozoa
Penurunan jumlah plankton berlangsung singkat karena plankton dapat memproduksi kembali dirinya sendiri. Namun pada spesies di atasnya seperti mollusca, ikan dan udang-udangan akan membutuhkan waktu lama untuk memulihkan populasi.
4. Dampak Terhadap ikan migrasi
Pada beberapa ikan akan melakukan migrasi apabila habitatnya terkenan tumpahan minyak tersebut. Lainnya bisa menghindar sesaat atau mati karena tidak memiliki mekanisme pertahanan diri.
5. kehancuran organisme tidak bergerak
Organisme tidak bergerak mendapatkan pengaruh terburuk dari tumpahan minyak. Membutuhksn waktu lebih dari 10 tahun untuk pemulihan organisme ini.
B. Cara Penanggulangan Pencemaran Air
1. In-situ Burning
Cara ini menggunakan pembakaran minyak mentah yang tumpah. Cara ini mensyaratkan adanya pembatas penyebaran minyak ( booms ) yang tahan api. Ada kelemahan dari tekhnik in-situ burning yaitu supaya minyak bisa terbakar, tumpahan minyak harus memenuhi penebalan tertentu. Juga dampak dari pembakaran minyak terhadap ekologi laut. Penyebaran api yang tidak terkontrol akan sulit dikendalikan.
2. Peyisihan tumpahan minyak secara mekanis
Dengan memindahkan minyak ke dalam wadah menggunakan skimmier dan melokalisir minyak menggunakan pembatas ( booms ). Cara ini terhitung aman secara ekologi meskipun sulit dengan kendala lapangan yang banyak seperti oleh gangguan angin, gelombang, dan air laut.
3. Biorimediasi
Tumpahan minyak dipercepat proses alaminya menjadi produk yang tidak begitu berbahaya seperti menjadikannya biomassa, air, dan COS. Caranya dengan memberikan nutrien, cara ini tergolongramah lingkungan namun menghadapi kendala tidak efektif untuk lokasi di laut lepas, hanya efektif didaerah pantai yang berpasir dan berkerikil.
4. Penggunaan Sorbent
Cara ini mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat sehingga mudah disisihkan dan dikumpulkan melalui mekanisme absorbsi dan adsorbsi. Sorbent tersebut bersifat oleofobik, hidrofobik, dan mudah disebarkan dipermukaan minyak. Contoh sorbent adalah rumput kering, jerami, serbuk gergaji, kapas, dan lempung.
5. Dispersan Kimiawi
Cara dispersan kimiawi yaitu dengan memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil (droplet) sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan (berasal dari kata : surfactants = surface-active agents atau zat aktif permukaan).
C. Gangguan Kesehatan Yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Air Serta Agen Penyebabnya
Ketika air laut yang telah terkontaminasi kebocoran minyak dan tertelan oleh makhluk hidup, baik hewan dan tumbuhan laut serta manusia akan mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan, antara lain:
1. Diare pada anak yang di sebabkan dari adanya agen virus Rota virus dalam air laut yang tidak sengaja tertelan anak ketika berada di tengah laut bersama keluarga.
2. Hepatitis A yang disebabkan oleh agen virus hepatitis A tumbuh dalam air laut yang tercemar oleh limbah organik minyak.
3. Penyakit Poliomyelites yang disebabkan oleh agen virus poliomyelites.
4. Diare yang disebabkan oleh bakteri E.coli.
5. Kolera yang disebabkan oleh agen Vibrio cholerae.
6. Tifus abdominate yang disebabkan oleh agen Salmonella typhi.
7. Paratifus yang disebabkan oleh agen Salmonela paratyphi.
8. Disentri yang disebabkan oleh agen Shigella dysentriae.
9. Balantidiasis yang disebabkan oleh agen Balantidia coli.
10. Giardiasis yang disebabkan oleh agen Gardia lambia.
11. Clonorchiasis yang disebabkan oleh agen Clonorchis sinensis.
12. Dysentri amoeba yang disebabkan oleh agen Entaamoeba histolytica.
13. Ascariasis yang disebabkan oleh bakteri parasit yaitu Ascaris lumbricoides.
14. Dyphylobothriasis yang disebabkan oleh bakteri parasit yaitu Diphyllobotrhium.
15. Schistosomiasis yang disebabkan agen Schistosoma.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Akibat yang ditimbulkan dari tumpahan minyak dilaut tumpahan minyak yang terjadi dilaut terbagi kedalam dua tipe :
1. Minyak yang larut dalam air dan akan mengapung pada permukaan air.
2. Minyak yang tenggelam dan terakumulasi didalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batu-batuan di pantai.
Cara Penanggulangan Pencemaran Air
1. In-situ Burning
2. Peyisihan tumpahan minyak secara mekanis
3. Biorimediasi
4. Penggunaan Sorbent
5. Dispersan Kimiawi
Gangguan Kesehatan Yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Air Serta Agen Penyebabnya
Ketika air laut yang telah terkontaminasi kebocoran minyak dan tertelan oleh makhluk hidup, baik hewan dan tumbuhan laut serta manusia akan mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan: diare pada anak, hepatitis a, penyakit poliomyelites, diare, kolera, tifus abdominate, paratifus, disentri, balantidiasis, giardiasis, clonorchiasis, disentri amoeba, ascariasis, dyphylobothriasis, dan schistosomiasis.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Karena pada hakikatnya manusia memang tidak pernah terlepas dari yang namanya salah dan lupa. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalan yang ada, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Setelah membaca makalh ini semoga pembaca sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan keseimbangan ekosistem disekitar lingkungan. Sebaiknya dilakukan dengan cara mulai menjaga kebersihan, kesehatan, dan keseimbangan sumberdaya alam dengan memaikainya seperlunya saja .
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinan, Ariebowo M. 2009. Prakis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.google.co.id/amp/ilmulingkungan.com/amp/apa-saja-dampak-pencemaran-air/
https://www.widyantiyuliandari.com/2014/07/28/solusi-atas-pencemaran-minyak-mentah-di-laut/
Posting Komentar