Tari Kecak Budaya Bali : Sejarah, Filosofi, dan Kegunaanya

Tari Kecak Budaya Bali : Sejarah, Filosofi, dan Kegunaanya

Disusun oleh :

1. Nur Faizah (1708016011)

2. Akhdan Najla Malik A. (1708016013)

3. Umi Sa’adah (1708016014)

4. Denik Hermalasari (1708016015)

5. Mirtha Sari (1708016016)

 

 

A. LATAR BELAKANG

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek sosial budaya yang beragam. Secara spesifik, keadaan budaya indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa dalam 30 kesatuan suku bangsa. Indonesia memiliki 67 budaya yang tersebar dari barat sampai ketimur Nusantara. Hal ini menyatakan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan yang menjadikan sebuah perbedaan diantara pulau-pulaunya, mulai dari suku, adat-istiadat, agama, kesenian dan lain-lain. Perbedaan ini lah yang akan menjadikan Negara Indonesia lebih indah.

Setiap pulau memiliki kekhasan tersendiri, salah satunya adalah seni tari. Setiap pulau di negara Indonesia ini mempunyai tari tersendiri, contohnya tari gambyong yang berasal dari Jawa Tengah, tari kecak berasal dari Bali, tari saman, dan sebagainya. Dimana ini semua merupakan bukti dari kekayaan Negara Indonesia.

Tidak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan dimana pertama kali berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali bahwa kecak pertama kali berkembang menjadi seni pertunjukkandi Bona, Ganyar, sebagai pengetahuan tambahan kecak pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasilkan dari perpaduan suara yang membentuk melodi yang biasanya digunakan untuk mengiringitarian sahyang yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan didalam pura.

Kemudian pada awal tahun 1930an, artis dari Desa Bona, Gianyar mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian cerita Ramayana yang di gunakan untuk menggantikan tari sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapan ke masyarakat, sehingga tari ini akhirnya bisa dipertontonkan di depanumum sebagai seni pertunjukkan.

 

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiamana sejarah tari kecak?

2. Bagaiamana filosofi dari setiap adegan tari kecak?

3. Bagaiamana filosofi dari setiap adegan tari kecak?

4. Fungsi dari kegunaan tari kecak?

 

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sejarah tari kecak.

2. Untuk mengetahui sejarah tari kecak.

3. Untuk mengetahui filosofi dari setiap adegan tari kecak.

4. Untuk mengetahui fungsi dari kegunaan tari kecak.

 

D. PEMBAHASAN

1. Sejarah tari kecak

Tari kecak adalah jenis tari bali yang paling unik.kecak tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan apapun, tetapi diiringi dengan paduan suara sekitar 100 orang pria.tarian ini berasal dari jenis tari sacral “sanghyang”. Pada tari sanghyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya.pada tahun 1930.an mulai disisipkan cerita epos Ramayana kedalam tari tersebut.

Pada tahun 1930.an tari kecak diciptakan oleh seorang seniman bali bernama wayan limbak.limbak kemudian mempopulerkan tarian ini hingga ke luar negeri dengan bantuan seorang pelukis asal jerman walter spies.tarian ini diangkat oleh limbak dan walter dari tradisi sanghyang dan bagian-bagian kisah rahmayana.asal mula tarian ini adalah ucapan para penrainya yang menriakkan kata “cak cak cak” saat menari.dari situlah tarian ini dinamai tari kecak.

Selain ucapan.tarian ini didukung dari kerincingan ornament yang dipakai oleh para penari dipergelangan kaki mereka.sehingga menimbulkan suara yang khas dengan tarian kecak.gerakan tangan yang disajikan para penari ini sejatinya menghadirkan sebuah cerita Ramayana yaitu pada peristiwa dewi sita diculik oleh rahwana.dan diakhiri pembebasan dewi sita.

1. Gerakan adegan tari kecak dan filosofi dari setiap adegan tari kecak

2. Mengisahkan saat shinta diculik oleh rahwana saat rama sedang berburu di hutan.

3. Mengisahkan seekor burung garuda yang berusaha menolong shinta namun gagal karena sayapnya yang putus ditembak rahwana.

4. Mengisahkan rama dan laksamana yang tersesat dihutan dan meminta hanoman untuk menyelamatkan shinta dari rahwana.

5. Hanoman membakar kerajaan alengka pura dan memberitahu shinta untuk tetap tenang menunggu pertolongan dari rama. (www.romadecade.org)

 Episode dari epos yang dipergelarkan: 

1. Adegan 1 : rama, sita, kijang emas

Rama, sita dan laksamana memasuki arena, lalu muncul kijang emas.sita meminta rama untuk menangkapnya.rama meninggalkan sita yang dijaga oleh laksamana.tiba-tiba terdengar jeritan minta tolong.menurut sita, itu pasti suara rama, lalu menyuruh laksamana untuk membantunya, karena dituduh hendak mencari untuk atas kematian rama.laksamana naik pitam dan pergi meninggalkan sita seorang diri.



2. Adegan 2 : sita dan rahwana

Rahwana muncul, menculik sita serta menerbangkannya ke alengka.

 





3. Adegan 3 : sita, trijata, hanoman

Dengan ditemani trijata keponakan rahwana, sita meratapi nasibnya ditaman istana alengka.hanoman muncul, ia berkata bahwa ia adalah utusan sang rama, dan iapun memperlihatkan cincin rama yang dibawanya sita lalu menyerahkan cincinnya untuk diserahkan kepada rama dengan pesan bahwa agar rama segera menyelamatkannya.

 


4. Adegan 4 : rama, meganada, dan garuda

Adegan ini memperlihatkan rama dimedan perang melawan meganada, putra rahwana.meganada menembak rama dengan panah sakitnya, yang tiba-tiba berubah menjadi seekor naga yang kemudian melilit rama.dalam keputusannya ia lalu memanggil garuda, sekutunya garuda lalu membebaskan rama.

 



5. Adegan 5 : rama, sugriwa, dan meganada

Muncullah sugriwa si raja kera segera terjadi pertarungan antara sugriwa dan meganada.pertunjukkan diakhiri dengan kemenangan dipihak rama.akhir cerita rama, sita, laksamana kembali pulang dengan rasa bahagia.

 




Fungsi dan kegunaan tari kecak:

1. Sebagai tradisi sanghyang sejenis upacara religi pemujaan sanghyang widi dan upacara penolak bala untuk mengusir suatu penyakit tertentu.

2. selain sebagai media upacara tarian ini digunakan sebagai cirri khas dan kebudayaan masyarakat pulau bali.

3. Sebagai daya tarik wisatawan dan selalu membawa cerita dan atraksi menarik yang membuat penontonnya terkagum.

 

TARI SNGHYANG DEDARI

Tari sanghyang dedari muncul dari adanya fungsi religious, untuk tetap menjaga keamanan dan kemakmuran desa.tari ini dipertunjukkan untuk mengusir roh-roh jahat, yang menganggu penduduk desa, dalam wujud wabah atau kematian.Dijelaskan bahwa sanghyang dedari adalah jenis tarian ritual dengan kepercayaan bahwa ada saat-saat tertentu turut menemui umatnya dan ia memasuki tubuh si penari.sanghyang adalah sebutan yang berarti suci.

Dedari artinya malaikat, tari ini dipentaskan oleh dua orang gadis mungil dibawah umur, karena keperawanan berarti kesucian.tari sanghyang dimana para penarinya kesurupan sebelum menari, dipetas dipura dan diiringi tembang kidung suara pria dan wanita, para penari mulai lirik-lirik seperti gemulai tarian legong.

 

TARI SANGHYANG JARAN 

Sumber: cdn-2.tstatic.net






Ditarikan oleh seorang lelaki kesurupan berjingkak-jingkak seperti tingkah laku seekor kuda.ia menari diatas bara api terbuat dari sabut kelapa.jika kidung sanghyang menuntunnya kea pi, maka iapun akan menari diatas api.

 

E. KESIMPULAN

Tari kecak adalah jenis tari bali yang paling unik.kecak tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan apapun, tetapi diiringi dengan paduan suara sekitar 100 orang pria.tarian ini berasal dari jenis tari sacral “sanghyang”. Tari sanghyang ini mengisahkan seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Suara yang khas tarian kecak serta gerakan tangan yang disajikan para penari ini sejatinya menghadirkan sebuah cerita Ramayana.

 

F. DAFTAR PUSTAKA

www.romadecade.org. Diakses 14 juli 2019

Alo, Liliweri. (2003). Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan /890/tari-kecak (diakses 14/07/2019 jam 09.58 WIB.

 Sugiyono. (2013). Metode Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D), Alfabeta, Bandung.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama