Laporan Praktikum FISIOLOGI HEWAN REPRODUKSI BETINA

FISIOLOGI HEWAN

REPRODUKSI BETINA

Akhdan Najla Malik Al-Abda 1708016013 kel 1 Fisiologi Hewan, Kelas Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

 

Abstrak

Siklus reproduksi mencit disebut dengan siklus estrus .Siklus estrus sendiri dibagi manjadi empat tahap yaitu proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Mencit yang dijadikan sampel mengalami masa proestrus yakini memiliki ciri-ciri bentuk sel bulat dan berinti, leukosit sedikit atau tidak ada dan terjadi pengaruh hormone gonadotropin dansekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar. Tujuan dari praktikum ini adalah memperkirakan tahap siklus estrus dengan preparat apus vagina mencit.

 

 

PENDAHULUAN

pertumbuhan dan pembuahan alat reproduksi merupakan suatu proses yang bertahap dan memerlukan beberapa waktu postnatal sebelum terlihattanda-tanda birahi pada individu baru. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh hewan penting artinya untuk perkembangan fungsi kelamin pada hewan jantan maupun betina. Estrus terjadi pada hewan betina tidak hamil menurut siklusritmik yang khas.Interval antara timbulnya suatu periode birahi ke permulaan birahi berikutnya dikenal dengan suatu siklus birahi. Interval-interval ini disertai oleh suatu seri perubahan- perubahan fisiologik di dalam saluran kelamin betina (Toelihere, 1981)

Estrus adalah fase terpenting dalam siklus birahi, karena dalam fase ini hewan betina memperlihatkan gejala yang khusus untuk tiap-tiap jenis hewan dan dalam faseini pula hewan betina mau menerima pejantan untuk kopulasi, ciri khas dari estrusadalah terjadinya kopulasi, jika hewan menolak kopulasi, meskipun tanda-tandaestrusnya sangat terlihat jelas, maka penolakan tersebut memberi pertanda bahwahewan betina masih dalam fase estrus yang telah terlewat. Tanda lain dari fase estrusuntuk tiap jenis ternak berlainan, tetapi pada umumnya mereka memperlihatkantanda-tanda gelisah, nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, menghampiri pejantan dan tidak lari jika pejantan mendekati (Partodiharjo, 1986).

Daur atau siklus estrus terdiri dariempat fase, yaitu proestrus memiliki ciri ciri memiliki bentuk sel bulat dan berinti, leukosit sedikit atau tidak ada, estrus dengan banyak sel menanduk, metestrus ada sel epitel menanduk sedang leukosit banyak, dan diestrus sedikit sel berinti dan leukosit banyak. Fase estrus berbedadengan siklus estrus. Fase estrus merupakan fase dimana telur diovulasikan dariovarium ke saluran telur. Fase ini menandakan bahwa individu betina telah masakkelamin. Fase estrus setiap spesies berbeda-beda dan dapat diamati dengan metodevaginal smear, tetapi tidak dapat diamati jika hewan betina tersebut belum masakkelamin dan sedang hamil. (Hafez, 1968 dalam Iman, 2011).

Pada fase estrus terlihat pengaruh estrogen dan dikerakteristikan oleh selkornifikasi yang nyata (jelas) dan hilangnya leukosit. Pada akhir fase estrus, lapisankornifikasi tampak sloughed off invasi leukosit terjadi. Selama diestrus, leukosittampak berlimpah. Fase proestrus terjadi dengan pengaruh hormone gonadotropin dansekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar. Fase metestrus, selama fase ini dimana sinyal stimulasi estrogen turun. Uterus dipengaruhi oleh progesterone danmenjadi sikretori. Tipe fase ini adalah jelas dan mungkin berakhir 1-5 hari. Fasediestrus dikarakteristikan oleh aktivitas corpus luteum di mana dalam memproduksi progesteron (Hill, 2006 dalam Iman, 2011).

 

 

METODE

Alat

Cotton bud

Kaca objek dan penutup

Mikroskop

pipet

Bahan

mencit betina

NaCl fisiologis

Eosin

 

Cara kerja

Dipegang mencit dengan tangan kiri dengan posisi terlentang, dimasukkan cotton bud kedalam vagina 0,5 cm dan dikorek perlahan, diusapkan ujung cotton bud pada kaca obyek dan ditetesi zat warna eosin keudian dicampur dan ditutup dengan kaca penutup, diamati dibawah mikroskop dan deskripsikan sel-sel yang teramati dan ditentukan fase siklus estrusnya.

 

HASIL PENGAMATAN


 

 

 

 

Gambar 1.1 Preparat apus vagina mencit

 

Tahap proestrus ; terlihatleukosit sel epitel

 

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini tentang reprodulsi hewan betina mengamati tentang siklus etrus yang terjadi pada mencit dengan cara mengamati apus vagina. Langkah pertama yaitu hwean dipegang di tangan kiri dengan posisi terlentang agar mencit diam dan tidak bisa bergerak, kemudian dikorek vagina mencit sedalam 0,5 cm dengan cotton bud agar terambil sampel etrus yang dibuat sampel dan diamati untuk mengetahui di fase mana siklus etrus yang sedang dialami oleh mencit.

Berdasarkan hasil pengamatan Mencit yang diamati sedang mengalami fase proetrus karena terlihat bentuk sel bulat tak berinti dan memiliki beberapa leukosit. Fase proestrus terjadi karena pengaruh hormone gonadotropin dansekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar.  

Proestrus merupakan periode persiapan yang ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel oleh Follicle Stimulating Hormone (FSH). Folikel yang sedang tumbuh menghasilkan cairan folikel dan estradiol yang lebih banyak. pada fase ini terjadi peningkatan dalam pertumbuhan sel sel dan lapisan bacillia pada tuba fallopi dalam vaskularisasi mucosa uteri. Serviks mengalami relaksasi gradual dan makin banyak mensekresikan mucus tebal dan berlendir dari sel-sel goblet pada serviks dan vagina anterior. Mucus menjadi terang transparan dan menggantung pada akhir proestrus (Suharto, 2003).

Fase proestrus ini FSH yang dikeluarkan oleh kelenjar adenohipofisa akan memicu perkembangan folikel di dalam ovarium, bersama Luteinizing Hormone (LH) ovarium kemudian meningkatkan produksi estrogen melalui peningkatan cairan folikel. Pada fase ini juga terjadi perkembangan organ-organ reproduksi yaitu oviduct, uterus, dan vagina (Frandson, 1992). Beberapa spesies hewan mengalami pertumbuhan sel-sel dan lapisan bercilia pada oviduct, serta vaskularisasi mucosa uterus. Serviks mengalami relaksasi dan banyak mensekresikan mucus yang tebal dan berlendir dari sel-sel goblet serviks dan vagina anterior, serta kelenjarkelanjar uterus. Sekresi estrogen ke dalam urine mengalami peningkatan, sementara progesteron di dalam darah menurun akibat terjadinya vakuolisasi degenerasi dan pengecilan corpus luteum secara cepat. (Toelihere, 1979). Proestrus merupakan fase yang berlangsung selama 1 - 2 hari dan terjadi sebelum fase estrus berlangsung (Lenira, 2009).

 

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa mencit yang diamati sedang mengalami fase proetrus ditandai dengan terlihat adanya bentuk sel bulat tak berinti dan memliki sedikit leukosit. Fase proestrus terjadi dengan pengaruh hormone gonadotropin dansekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar.

 

DAFTAR PUSTAKA

Iman, Cikha Farahdiba. 2011.Vaginal Smear . http:// www.biosains.edu.com[diakses pada tanggal 03 November 2013]

Partodiharjo S, 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta:.Mutiara.

Toelihere, M. R. 1979. Fisiologi Reproduksi pada Ternak . Bandung:.Angkasa.

www.biosains.edu.com

http://eprints.undip.ac.id

Rugh, R. 1962. Experimental Emrbryology. Minnesota: Burger Publishing Company.

Soeminto. 2000. Embriologi Vertebrata. Purwokerto: Unsoed.

 

 

 



 

 

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama