Cara Handling Mencit dan Tikus

FISIOLOGI HEWAN
Cara Handling Mencit dan Tikus




Akhdan Najla Malik Al-Abda 1708016013 kel 1 Fisiologi Hewan, Kelas Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

 

Abstrak

Penggunaan hewan percobaan terus berkembang hingga kini. Kegunaan hewan percobaan tersebut antara lain sebagai pengganti seperti mencit dan tikus dari subyek yang diinginkan, sebagai model, di samping itu dalam praktikum fisiologi hewan penggunaan hewan percobaan digunakan untuk pengamatan struktur fisiologi dan organ pada mamalia.

 

PENDAHULUAN

Keandalan pengamatan manusia terhadap suatu subyek dalam suatu pengamatan sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukannya suatu alat atau obyek tertentu untuk dapat membantunya dan yang dapat pula dipergunakan sebagai subyek dalam penelitian, di antaranya adalah dengan mempergunakan hewan-hewan percobaan. (Nazir M, 1998)

Tidak semua hewan coba dapat digunakan dalam suatu penelitian, harus dipilih mana yang sesuai dan dapat memberikan gambaran tujuan yang akan dicapai. Hewan sebagai model atau sarana percobaan haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain persyaratan genetis/keturunan dan lingkungan yang memadai dalam pengelolaannya, di samping faktor ekonomis, mudah tidaknya diperoleh, serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip kejadiannya pada manusia. Oleh karena itu, kita dapat dan lebih mudah menggunakan hewan coba sebagai hewan percobaan. (Raven P, 2005)

Pada dasarnya hewan percobaan dapat merupakan suatu kunci dalam mengembangkan suatu penelitian dan telah banyak berjasa bagi ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang berbagai macam penyakit seperti: malaria, filariasis, demam berdarah, TBC, gangguan jiwa dan semacam bentuk kanker. Hewan percobaan tersebut oleh karena sebagai alternatif terakhir sebagai animal model. Setelah melihat beberapa kemungkinan peranan hewan percobaan, maka dengan berkurangnya atau bahkan tidak tersedianya hewan percobaan, akan berakibat penurunan standar keselamatan obat-obatan dan vaksin, bahkan dapat melumpuhkan beberapa riset medis yang sangat dibutuhkan manusia (Sulaksono,1992:318).

Hewan coba/hewan uji  atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan percobaan digunakan untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. Peranan hewan percobaan dalam kegiatan penelitian ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagai pola kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan internasional, dalam rangka keselamatan umat manusia di dunia adalah adanya Deklarasi Helsinki. Deklarasi ini berisi tentang segi etik percobaan yang menggunakan manusia (1964) antara lain dikatakan perlunya diakukan percobaan pada hewan, sebelum percobaan di bidang biomedis maupun riset lainnya dilakukan atau diperlakukan terhadap manusia, sehingga dengan demikian jelas hewan percobaan mempunyai mission di dalam keikutsertaannya menunjang program keselamatan umat manusia melalui suatu penelitian biomedis (Sulaksono,1992:321).

 

 

 

METODE

Alat

Kandang

Anyaman kawat

Sarung tangan

Bahan

Tikus

Mencit

 

Cara kerja

1. Tikus

Diketakkan tikus pada permukaan kasar seperti tutup kandang yang terbuat dari anyaan kawat, dipegang ekor tikus pada setengah pangkal ekornya dengan tangan kanan, dipegang tikus pada bagian leher kemudian balikkan posisi tikus sehingga terluhat daerah perutnya.

2. Mencit

Diletakkan mencit pada permukaan kasar seperti tutup kandang yang terbuat dari anyaan kawat, dipegang ekor mencit pada setengah pangkal ekornya dengan tangan kanan, dipegang kulit longgar pada tengkuk diantara jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, dijepit ekor mencit diantara jari kelingking dan jari manis tangan kiri.

 

PEMBAHASAN

Mencit adalah hewan yang paling banyak digunakan dalam percobaan di laboratorium Karena mencit memiliki kesamaan secara fisiologis dengan manusia maupun hewan lainnya, seperti hewan mamalia sehingga cocok digunakan sebagai hewan penelitian. Selain itu mencit juga mudah dalam penanganan, siklus hidup pendek, pengadaan hewan yang tidaksulitm dan pola reproduksi yang singkat (Priyanto. 2008).

 Keuntungan penggunaan mencit dalam praktikun fisiologi hewan karena Mudah ditangani,mudah dikembangbiakan, mudah dipelihara, reaksi obat yang digunakan kebadannya cepat terlihat kerugian:-Aktivitas terganggu bila ada manusia-Untuk pemberian oral agak sulit dilakukan karena ukurannya yang kecil. Sedangkan pada tikus memiliki keuntungan yaitu: Mudah ditangani-Mudah dikembangbiakan-Mudah dipelihara-Reaksi obat yang digunakan kebadannya cepat terlihat dan kelemahannya lebih resisten terhadap infeksi,Galak.

Handling pada mencit dengan cara ekor dipegang di daerah tengah ekor dengan tangan kiri, lalu Leher dipegang dengan tangan kanan, dan jangan terlalu menggencet.Telunjuk dan ibu jari memegang kulit leher, jari kelingking menjepit ekor.

Pada praktikum dilakukan perlakuan pada hewan coba mencit dengan cara, pertama-tama ekor mencit dipegang dan diangkat dengan tangan kanan, mencit dibiarkan mencengkram alas penutup kandang ( kawat rang), sehingga frekuensi gerak mencit dapat diminimalkan. Cengkram kulit punggung mencit sebanyak-banyaknya dan seerat mungkin dengan tangan kiri, hingga kepala mencit tidak dapat digerakkan ke kanan dan kekiri. Jari tengah dan jari manis mencengkram perut mencit dan ekor mencit dililitkan pada jari kelingking.

KESIMPULAN

Cara handling tikus dan mencit mula-mula hewan coba Dipegang ujung ekor dengan tangan kanan dan dibiarkan kaki depan terpaut pada kawat kasa kandang. Kulit kepala  dipegang sejajar dengan telinga hewan coba dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Ekor dijepit dari pada jari kelingking kiri supaya mencit itu dapat dipegang dengan sempurna. Hewan coba siap untuk diberikan perlakuan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Nazir M. 1988. Metode Penelitian Edisi ke-3. Jakarta : Ghalia  Indonesia

Raven, P. 2005. Atlas Anatomi. Jakarta : Djambatan

Priyanto. 2008. Farmakologi Dasar Edisi II. Depok: Leskonfi.

Sulaksono, M.E., 1992. Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan     Karakteristik Hewan Percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama