Perbedaan Metabolisme sekunder dan Metabolit sekunder
Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup. Dalam metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan anabolisme. Metabolisme selalu terjadi dalam sel hidup karena di dalam sel hidup terdapat enzim yang diperlukan untuk membantu berbagai reaksi kimia yang terjadi. Kegiatan metabolisme meliputi prosesperubahan yang dilakukan untuk sederetan reaksi enzim yang berurutan. Metabolismemikroba meliputi semua reaksi biokimia yang terjadi dalam sel mikroba yang berperanpenting dalam regenerasi energi dan metabolit.
Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup, dan merupakan reaksi yang terkordinasi, memiliki tujuan, dan mencakup berbagai kerjasama dari banyak sistem enzim. Metabolisme memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Memperoleh energi kimia dari dergradasi makanan yang kemudia dijadikan sumber energi bagi tubuh makh;uk hidup
2. Mengubah molekul nutrisi menjadi unit pembangun makromolekul sel.
3. Menggabungkan unit-unit pembangun tubuh menjadi protein, asam nukleat, polisakaridan, dll.
4. Membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan sel.
Metabolisme terdiri 2 proses yaitu anabolisme dan katabolisme yang berlangsung bersamaan, Anabolisme adalah proses sintesis makromolekul kompleks seperti asam nukleat, lipid, polisakaridan dan penggunaan energi, Katabolisme adalah proses penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana (penghasil energi).
Metabolisme sekunder adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam makhluk hidup (mikroorganisme/fungi filamemntus dan bakteri pembentuk spora) kemudian akan menghasilkan senyawa Shikonin, Ginsenoida, Ajmalicine, Vinblastin dan Vincristine
Metabolit adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan dan terlibat dalam metabolisme atau dapat disebut juga sebagai hasil dari proses metabolisme.
Metabolit sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan pada fase pertumbuhan stasioner. Senyawa metabolit sekunder tidak digunakan untuk pertumbuhan bakteri, namun digunakan sebagai agensia pertanian yang berupa antibiotik (gramisidin), toxin (botulinin), pigmen (β-karotein), alkaloid (scytonemin). Metabolit sekunder dari mikroba ternyata merupakan bahan baku obat yang tak ternilai harganya, perlu terus menerus mendapat perhatian kita semua. Pemanfaatan teknologibioteknologi terhadap mikroba di rasa sangat membantu untuk memperoleh metabolit sekunder. Produksi metabolit sekunder dapat dilakukan secara in vitro dalam skala besar. Demikian pula rekayasa genetika dan transformasi genetik dapat meningkatkan produksi metabolit sekunder. Peran mikroba yang dapat memproduksi metabolit sekunder berupa antibiotik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan teknik fermentasi yang sangat potensial untuk terus dikembangkan guna memperoleh metabolit sekunder yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Faktor yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder
l Formulasi/komposisi media kultur.
l Faktor fisik (suhu, cahaya,kelembaban dll).
l Faktor genetik (genotipa sel).
l Faktor Stress lingkungan (logam berat, elicitor, sinar UV).
Sumber :
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/2013/08/metabolit-sekunder-jalur-pembentukan-dan-kegunaannya/
https://www.academia.edu/34929535/A._Definisi_Metabolit
Brock,TD. & Madigan,MT.,1991. Biology of Microorganisms. Sixth ed. PrenticeHall International,Inc
إرسال تعليق