STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN:
OBSERVASI TUMBUHAN DI HUTAN PENGGARON
Oleh : 1. Akhdan najla malik al'abda, 2. Umi sa’adah, 3. Siti fatimah,4. Malia ulfa
A. Tujuan
1. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan disetiap lokasi hutan penggaron.
2. Mampu memberikan nama speies dari tumbuhan yang ditemui.
3. Mampu mengidentifikasi karakter tumbuhan baik daun, batang, akar, dan bunga.
4. Mampu membuat herbarium
B. Dasar Teori
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan makhluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang, dan daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah tumbuhan (Anonim, 2012).
Ilmu tumbuhan telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang telah menjadi ilmu yang berkembang sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu yang telah berdiri sendiri adalah morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembangannya hingga di pisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan (hadisunarso, 2007).
Istilah morfolgi berasal dari kata “morphologi” yaitu Morphe yang berarti bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Berarti ilmu yang mempelajari bentu-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengebai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya. Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman tentang sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai identitas nama atau penunjuk utama dari suatu division, anak division, kelas, anak kelas, bangsa/ordo, keluaga/family, marga/genus, mapun penunjuk spesies/jenis tumbuhan.
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah maupun bijinya. Pada dasarnya tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis) dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai tiga unsur pokok itu adalah golongan kormophita. Kormophya berasal dari bahasa yunani yaitu “cormus” yang berarti akar, batng dan daun, dan “phyta” yang yang berarti tumbuhan. Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivate) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji.
Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain, bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan,tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, bentuk ujungnya sering kali meruncing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset.
Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Akar
Macam-macam akar secara umum ada 2 jenis, yaitu:
Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang bentuknya seperti serabut, banyak ditemukan pada tanaman monokotil seperti jagung, tebu, rampai, dan lain-lain. Akar serabut merupakan akar yang tumbuh dari pangkal batang akar primer atau akar lembaga yang mati. Akar serabut disebut juga akar tambahan atau akar adventif. Pada tumbuhan dikotil terkadang juga memiliki akar serabut, yaitu pada tumbuhan dikotil yang di cangkok.
Akar tunggang
Akar tunggang adalah akar yang primer pada tumbuhan dikotil yang muncul dari biji dan tumbuh menghujam kedalam bumi. Pada akar tunggang biasanya muncul cabang-cabang akar yang lebih kecil. Pada jenis tanaman tertentu, akar tunggang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, seperti pada ubi, wortel, kentang, dan lain-lain. Selain macam-macam akar yang tersebut diatas, ada juga jenis-jenis akar yang merupakan modifikasi dari akar itu sendiri. Jenis-jenis akar modifikasi antara lain adalah:
Akar gantung
Akar apung
Akar batang
Akar batu
Akar belit
Akar cabang
Akar banir
Akar penghisap
Akar Nafas
Batang
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae). Umumnya batang memperlihatkan percabangan, baik banyak eatau sedikit.
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu:
· Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas. Karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.).
· Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.).
· Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap kalai menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleicenia linearis clarke).
Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Bagian-bagian daun lengkap adalah upih (vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina). Alat tambahan : daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ocrea), lidah-lidah (ligula).
Ujung Daun (Apex folii) dapat berbentuk runcing (Acutus), meruncing (Acuminatus), tumpul (Obtusus), membulat (Rotundatus), rompang (Truncatus), berduri (Mucronatus) dab terbelah (Retusus). Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi menjadi: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), urat-urat daun (vena). Susunan tulang-tulang daun digolongkan menjadi 4, yaitu Menyirip (Penninervis), menjari (Palminervis), melengkung (Curninervi), sejajar (Rectinervis). Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). Daun warna hijau jiga dapat memperlihatkan variasi misalnya; hijau bercampur atau tertutup warna merah (daun puring), hijau dengan bintik-bintik atau noda-noda kuning, hijaju tua, dan hijau kekuningan.
C. Alat dan bahan
Alat: Bahan:
1. Penggaris 1. Tumbuhan
2. Gunting 2. Alkohol
3. Pisau
4. Pulpen
5. Pensil
6. Buku
7. Pengepres
8. Solasi
9. Koran
D. Cara kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Pada praktikum lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2018 bertempat di hutan Penggaron, Ungaran Kabupaten Semarang. Pada praktikum kali ini, kami mengamati berbagai macam tumbuhan, sebagai berikut:
1. Mahoni (swietenia pasimahagoni)
Mahoni merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai daun tunggal, bentuk daunnya jorong yaitu jika perbandingan panjang : lebar sama dengan 1 ½ - 2 : 1. Pangkal daunnya runcing, ujung daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan daunnya licin, warna daun hijau, permukaan batang beralur, bentuk batangnya bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monopodial, arah tumbuh cabang batang condong ke atas, umur batang tahunan, system akar tunggang, tata letak bunga tunggal, tata letak daun berhadapan (folia opposita), sifat batang berkayu.
2. Temulawak (curcuma zanthorrhiza)
Temulawak mempunyai bentuk daun lanset yaitu jika panjang : lebar sama dengan 3-5 : 1, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, pertulangan sejajar, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan daunn lici, permukaan batang licin, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus,umur batang muda, system akar serabut, tata letak daun berseling, sifat batang mending.
3. Sente (alocasia macrorrhizos)
Sente merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, yaitu juika perbandingan pamnjang :lbebar sama dengan 1 ½ - 2 : 1. Pangkaldaunnya berlekuk, ujung daun merunding, pertulngan menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis lunak, permukaan daun lilin, warna daun ungu bercampur dengan hijau, tata letak daunnya roset batang, umur tumbuhan muda.
4. Pacing (costus spicatus)
Pacing merupakan tumbuhan dengan bentuk daun lanset yaitu jika perbandingan panjang : lebar yaitu 3-5 : 1. Pangkal daunnya runcing, ujung daunnya meruncing, pertulangan daunnya sejajar, tepi daun rata, daging daun perkamen, permukaan daun kasap, warna daun hijau, permukaan batang licin, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lureus, umur batang muda, sifat batang mending.
5. Ketapang (terminalia catappa)
Ketapang merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong yaitu perbandingan panjang : lebar sama dengan 1 ½ - 2 : 1. Pangkal daun runding, ujung daun meruncing, eprtulangan menyirip, tepi dayn berombak, daging daun tipis seperti selaput, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang beralur, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang mono[odial arah tumbuh cabanmg condong ke atas, umur batang tahunan, sitem akar tinggang, tat letak daun berseling- berhadapan, sifat batang berkayu.
6. Roediscolor
Roediscolor merupakan tumbuhan dengan bentuk duan lanset yaitu perbandingan panjang : lebqar 3-5 :1. Pangkal daunnya meruncing, ujung daunnya runcing, pertulangan sejajar, tepi daun rata, daging daun tipis lunak, permukaan daun lilin, warna daunyang atas hijau yg bawah ungu, tata letak daun roset batang, umur batang biennial, system akar serabut.
7. Papaya ( carica papaya)
Papaya merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun bulat yaitu panjang : lebar yaitu 1 ; 1. Pangkal daun berlekuk, ujung daun merunciong, pertulanmgan menjari, tepi daun bergerigi, daginmg daun seperti kertas, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang tamoak berkas-bwekas daun, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monopodial, umur batang muda, tata letak daun tersebar, sifat batang mending.
8. Gelombang cinta (
Gelombang cinta merupakan tanaman yang mempunyai bentuk daun sudip yaitu bangun bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang. Pangkal daun meruncing, ujung daun meruncing, eprtulangan menyirip, tepi daun beringgit, daging daun sepertimkulit, permukaan daun kasap. Warna dau bhijau, tata letak daun riset akar, umur tumbuhan biennial, system akar serabut.
9. Pace (
Pace merupakan tangan yang mempunyai bentuk daun memanjang, yaitu perbandingan panjang : lebar yaitu 2 ½-3 : 1. Pangkal daunnya runcing, ujung daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun berombak, daging daun seperti kertas, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang kicin, bentuk batang nulat, arah tumbuh batang condong ke atas, percabangan batang monopodial, arah tumbuh cabang condong ke atas, umur tahunan, system akar serabut, tata letak daun berhadapan, sifat batang mending.
10. Sirih (piper betle)
Sirih merupakan tanaman yang mempunyai bentuk daun jorong, yaitu perbandingan panjang : lebar 1 ½ - 2 : 1. Pangkal daunnya berlekuk, ujung daunnya meruncing, pertulangan menyirip, tepi daun berombak, daging daun tipis sperti kertas, permukaan daun kasara, warna Duan hijau, permukaan batang lciicn, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang berbaring, percabangan batang simpodial, umur sirih biennial.
11. Kethul (Bidens spilosa L.)
Kethul merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk bulat telur, pangkal daunnya tumpul, ujung daunnya runcing, pertulangan daun menyirip, tepi daun beringgit, daging daun tipis lunak, permukaan daun kasap, warna daun hijau. Permukaan batang berambut, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monopodial, umur tumbuhan annual, system akar serabut, tata letak bunga serabut, tata letak daun berhadapan, sifat batang basah.
12. Jengkol (Archidendron pauciflorum)
Jengkol merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis lunak, permukaan daun licin, warna dau ungu dan hijau, permukaan batang licin, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, permukaan batang monopodial, arah tumbuh cabang condong ke atas, umur tahunan, akar tunggang, tata letak daun berhadapan, sifat batang berkayu.
13. Petai Cina (Laucaena leuchocepala)
Petai cina merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, pertulangan menyirip, tepi daun rata, daging daun tipis lunak, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang lciin, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monopodial, arah tumbuh cabang condong ke atas, umur tumbuhan tahunan, sifat batang berkayu.
14. Teh-tehan (Duranta repens)
The-tehan merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, pangkal daun runcing, ujung daun runcing, pertulangan menyirip, tepi daun bergigi, daging daun tipis lunak, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang licin, bentukmbatang bulat, arah tumbuh batag tegak lurus, prcabaangan batang monopodial, arah tumbuh batang cobdong ke atas, umur tahunan, system akara serabut, tata letak daun berseling, sifat batang berkayu.
15. Paku (Pteridopita)
Paku merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun lanset, pangkal daun rompang, ujung daun runcing, pertulangan sejajar, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas, permukaan daun kasap, warna daun hijau, percabangan batang roset, umur muda, system akar serabit, tata letak daun berseling.
16. Katuk (Sauropus androgynus)
Katuk merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, pangkal daun runcing, ujung daun tumpul, pertulangan menyirip, tepi daun berombak, daging daun tipis lunak, permukaan dau licin, warna daun hijau dan putih, permukaan batang licin, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monopodial, arah tumbuh cabang condong keatas, umur bienal, system akar tunggang, tata letak daun berseling, sifat batang berkayu.
17. Paku sejati (Pteridopita)
Paku merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun lanset, pangkal daun rata, ujung daun runcing, pertulangan menyirip, tepidaun bergerigi, daging daun tipis lunak, permukaan daun licin, warna daun hijau, percabangan batang roset, umur muda, sitem akar serabut, tata letak daun berseling.
18. Spesies A
Spesies A mempnunyai bentuk daun jorong, pangkal daun rata, ujung daun meruncing, pertulangan menyirip, tepi daun berombak, daging daun seperti kulit, pemukaan daun licin, warna daun hijau dan putih, percabangan batang roset batang, umur muda, system akar serabut.
19. Spesies B
Spesies B mempunyai bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, pertulangan sejajar, tepi daun berombak, daging daun seperti kulit, permyukaan daun licin, warna daun hijau, percabnagn batang roset batang, umur muda, system akar serabut.
20. Rambutan (Nephelium lappaceum)
Rambutan merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun berombak, daging dgaun tipis lunak, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang beralur, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan monopodial, arah tumbuh cabang condong keatas, umur tahunan, system akar tunggang, tata letak daun berhadapan-berseling, sifat batang berkayu.
21. Tapak liman (Elephantopus scaber)
Tapak limin merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun jorong, pangkal daun meruncing, ujung daun tumpul, pertulangan menyirip, tepi daun bergigi, daging daun perkmen, permukaan kasar, warna Dun hijau, percabang daun roset, umur muda, sitem akar serabut.
22. Obat nyamuk
Obat nyamuk merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun lanset, pangkal daun tumpul, ujung daun runcing, pertulsngan menyirip, tepi daun berombak, dgaing dau seperti kertasm, permukaan daun licin, warna daun ungu dan merah, permukaan batang beraluer, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan cabang monopodial, arah tumbuh cabang condong ke atas, umur tahunan, system akar tunggang, tata letak daun berseling, sifat batang berkayu.
23. Bambo (Bambusa sp.)
Bamboo merupakan tumbuhan yang mempunyai bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, pertulangan sejajar, tepi daun berombak, daging daun seperti kertas, permukaan daun kasap, warna daun hijau, permukaan batang rata, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus.
G. Kesimpulan
Jadi dapat kita simpulkan pada praktikum kali ini yang bertempat di hutan penggaron kita mengamati tumbuhan sebagai berikut ; Pohon mahoni, Temulawak, Sente, Pacing, Ketapang, Rhoe discolor, Pepaya, Gelombang cinta, Pace, Sirih, Ketul, Jengkol, Petai cina, The-tehan, Paku, Katuk, Paku sejati, Spesies A, Spesies B, Rambutan, Tapak liman, Obat nyamuk, Bambu. Kebanyakan tumbuhan di hutan penggaron memiliki bentuk daun jorong dan lanset,pangkal daun runcinng, ujung daun meruncing, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan daun licin, warna daun hijau, permukaan batang beralur, bentuk batang bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan batang monoopodial, arah tumbuh cabang condong keatas, umur tahunan, system akar serabut, tata letak daun berseling, sifat batang berkayu.
إرسال تعليق