Karakterisasi dan identifikasi anggota filum osteichthyes dan chondrichthyes
Source: slideplayer.com |
A. Tujuan
1. Mengenal karakter ikan yang penting dalam klasifikasi
2. Menjelaskan perbandingan karakter struktur tubuh antar contoh anggota chondrichthyes yang berbeda
3. Menjelaskan perbandingan karakter struktur tubuh antar contoh anggota osteichthyes
4. Menjelaskan perbandingan karakter struktur tubuh antara contoh anggota chondrichthyes dan osteichthyes
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a) Papan Bedah
b) Pinset
c) Lup
d) Mikroskop
e) Mikroskop
f) Tali
g) Penggaris
2. Bahan
a) Ikan Hiu
b) Ikan Pari
c) Kuda Laut
d) Ikan Lidah
e) Ikan Sebelah
f) Ikan Nila
C. Cara kerja
1. Karakterisasi morfologi ikan secara lengkap
2. lakukan pengukuran pada bagian tubuh ikan yang mungkin untuk dilakukan. Dicatat hasilnya pada tabel
3. Digambar ikan tersebut beserta bagian-bagian yang dikaratisasi. Kemudian diberi keterangan
4. Diidentifikasi dan dibuat deskripsi dari ikan tersebut berdasarkan karakter yang diamati
5. Berdasarkan hasil identifikasi dan deskripsi karakter, ditentukan dan disusun klasifikasinya
6. Dianalisis hasil kerja keseluruhan kemudian disusun dalam bentuk laporan
D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan
1. Ikan hiu
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Ordo : Carcharhiniformes
Family : Carchartinidae
Genus : Carcharhinus
Spesies : Carcharhinus laucar
ikan hiu ini secara morfologi memiliki tubuh yang berbentuk silindris dengan ujung tubuh dan kepala yang pipih berbentuk seperti torpedo dengan panjang tubuhnya dengan panjang bagian kepala sekitar 4 cm. bentuk tubuh seperti ini memungkinkan ikan hiu mampu berenang dengan sangat cepat. Ikan hiu memiliki 6 sirip yang membantu ikan hiu berenang di dalam air. Pectoralvin yang berfungsi untuk alat hidrostatik, pelvic fin yang berfungsi untuk memberikan daya angkat hiu, sedangkan dorsalvin berfungsi untuk memberikan hiu berenang di dalam begitu pula dengan caudal fin. pada bagian anal Fin terdapat organ reproduksi berupa clasper. cluster merupakan modifikasi dari analvin yang berfungsi sebagai alat reproduksi saat melakukan perkawinan, pada bagian lateral ikan hiu terdapat nostril yang berfungsi untuk tempat keluar masuknya air. pada ikan hiu ini juga terdapat sepasang mata yang berukuran cukup besar dan berfungsi untuk melihat. pada mulut ikan hiu terdapat gigi yang tajam umumnya gigi ikan hiu dewasa memiliki tiga rangkap namun pada ikan hiu yang diamati hanya terdapat dua rangkap gigih karena ikan hiu yang diamati masih kecil.l (Radiyanto,2011)
2. Ikan pari
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Ordo : Ragiformes
Family : Dasyatidae
Genus : Dasyatis
Spesies : Dasyatis sp.
Secara morfologi ikan pari berbentuk pipih dengan pektoralvin yang lebar, serta memiliki ekor yang kecil panjang seperti cambuk. Adanya picturalfin yang lebar membuat tubuh ikan pari terlihat lebih pipih. ikan pari memiliki tiga sirip pada tubuhnya sirip ini merupakan hasil modifikasi dari beberapa tulang gigi yang hilang tiga sirip pada ikan pari ini adalah dorsallvin pectoralvin dan pelviksfin. Pada bagian dorsal, ikan pari ini memiliki sepasang mata dan sepasang spirakel yang terdapat di belakang mata. Spirakel ini berfungsi untuk tempat keluarnya air. mulut ikan pari ini terdapat di bagian ventral anterior di bawah nasal aparatur. ikan pari memiliki gigi yang berbentuk seperti kerucut gigi ini berfungsi untuk menghantarkan makanan dan ikan pari memiliki 5 pasang insang dengan susunan insang dalam dan insang luar. alat reproduksi dari ikan pari berupa clever yang berada diantara perfect finn dan ekor ikan pari. Pada bagian ini juga terdapat kloaka yang berfungsi untuk alat ekskresi dan saluran reproduksi. (Halu,2007)
3. Kuda laut
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Dactylopterisformes
Family : Sugnatidae
Genus : Hippocampus
Spesies : Hippocampus sp.
Secara morfologi bagian tubuh kuda laut memiliki segmen dan memiliki satu sirip punggung atau dorsalvin, terdapat sepasang sirip dada atau piktoralfin dan satu sirip dubur atau analfinn. namun kuda laut ini tidak memiliki sirip ekor atau caudalvin. kuda laut memiliki kepala yang berbentuk segitiga yang hampir menyerupai kuda pada umumnya. Kuda laut memiliki mulut yang memanjang dan meruncing yang berbentuk sudut 90 derajat. Kuda laut memiliki ekor yang berfungsi untuk mempercepat saat berenang dan mengaitkan beberapa substrat dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya. kuda laut memiliki kulit yang keras yang berfungsi untuk melindungi diri jenis kelamin kuda laut dapat dibedakan dari ukuran tubuhnya di mana ukuran kuda laut jantan lebih besar dibandingkan kuda laut betina (Jasin,1999).
4. Ikan lidah
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Pleuronectiformes
Family : Cynoglossidae
Genus : Cynoglossus
Spesies : Cynoglossus sp.
secara morfologi ikan lidah ini memiliki bentuk yang tidak simetris bilateral. ikan ini memiliki bagian-bagian tubuh seperti kepala, badan, dan ekor. Pada bagian kepala terdapat mata mulut lekuk hidung dan overkulum atau tutup insang. Hidung pada ikan ini berfungsi untuk penciuman bukan pernapasan. Ikan lidah memiliki sirip dorsal sirip anal dan sirip caudal. sirip dorsal dan sirip anal berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh sedangkan sirip caudal berfungsi sebagai kemudi saat berenang ekor ikan ini berbentuk protocercal,ikan lidah termasuk dalam ikan yang biasanya hidup di dasar perairan (mukayat, 1989).
5. Ikan Sebelah
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Heterostomata
Family : Psettotidae
Genus : Psettodes
Spesies : Psettodes erumei
Secara morfologi ikan sebelah memiliki bentuk tubuh yang bilateral simetris. Ikan sebelah ini memiliki empat sirip yaitu sirip dursal sirip anal dan caudal. Mulut ikan ini memiliki tipe superior dengan ekor chaodalis yang termasuk dalam ekor homosercal. Tubuh ikan ini ditutupi oleh sisik sikloid. pada bagian kepalanya berwarna abu-abu kehitaman kepala dari ikan ini tumpul dan bersisik ikan ini memiliki bentuk tubuh yang pipih dengan mata yang hanya terletak di satu sisi. ikan ini memiliki kulit yang cukup keras dan tidak memiliki tulang punggung. (Jasin, 1999)
6. Ikan nila
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Percomorphi
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Ikan nila secara morfologi memiliki bentuk tubuh yang pipih kerucut vertikal dengan bentuk 4 persegi panjang ke arah anterior posterior. Ikan ini memiliki mulut di ujung tubuhnya, ikan nila ini bergerak menggunakan sirip dan terdapat 5 sirip pada tubuhnya yaitu dorsal fin, caudal finn, anallvin, pelvic fin, dan pectoral fin. Pada dorsal Fin berbentuk seperti garis-garis yang terlihat lebih kuat dan berbentuk condong melengkung sedangkan pada kaudal fin memiliki bentuk sirip yang hanya garis-garis vertikal sirip dursal berfungsi untuk stabilitas tubuh sedangkan sirip caudal berfungsi untuk mendorong utama ikan ketika akan berenang maju. Seluruh tubuh ikan nila memiliki oleh sisik stenoid. Tipe sisi ini memiliki susunan yang genting dan berfungsi untuk mengurangi gerakan dengan air sehingga ikan dapat berenang dengan cepat.
F. Kesimpulan
karakter ikan yang penting dalam klasifikasi adalah bentuk ikan, mulut, mata, sirip dada, siri punggung, sirip perut, sirip ekor, dan sirip dubur, warna ikan, habitat, dan jenis sisik yang dimiliki. Karakter Struktur tubuh antar anggota chondrichthyes adalah bentuk ikan pari memiliki gelembung renang sedangkan pada hiu tidak ada. Karakter struktur tubuh antar anggota osteichtyes adalah bentuk tubuh letak mata, jenis sisi, jenis ekor, warna tubuh dan siripnya. Perbedaan karakter struktur tubuh antara osteichthyes dan chondrichthyes adalah kerangka tulang pada osteichthyes keras sedangkan chondrichtes tulang rawan titik chondrichtes memiliki sisik dengan tipe plakoid sedangkan tipe sisi pada ostesi tes sikloid.
G. Daftar Pustaka
Hala, Y. 2007. Biologi Umum. Makassar: UIN Alaudin Press.
Jasin, Maskoeri. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Sinar Wijaya
Makayyat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Surakarta: Erlangga
Rudiyanto.2011. Chondrichtyes. Jakarta: Erlangga.
Sukiya.2005. Biologi Vertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.
Suwignyo. 2005. Avertebrata. Jakarta: Penebar Swadaya
Posting Komentar