PEMBENIHAN IKAN GURAME
(Osphronemus gouramy)
Oleh : Denik Hermalasari
1. Perencanaan dan Persiapan Kolam Pemijahan
Pemijahan ikan gurame dilakukan di kolam beton berbentuk persegi panjang dengan ukuran 19,3 m x 6,3 m x 1 m. Pemijahan gurame menggunakan kolam beton bertujuan untuk mengurangi serangan hama yang biasanya sering muncul di kolam tanah (Satyani dan Bambang, 2012). Kolam pemijahan dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Persiapan yang dilakukan meliputi pembersihan kolam dan pematang kolam agar tidak dijadikan tempat persembunyian hama, pengeringan kolam selama dua sampai tiga hari untuk membunuh hama dan penyakit yang berada pada kolam, pengisian air kolam sampai ketinggian air mencapai 80-90 cm karena habitat alami ikan gurame adalah di rawa dan menyukai air tenang.
2. Sarana dan prasarana
Pemasangan sarang apung yang terbuat dari rangkaian paralon kemudian dipasangi sosok dan peletakkan bahan pembentuk sarang berupa cacahan karung pada para-para kawat.
3. Penyiapan dan penebaran benih ikan
Seleksi Induk Seleksi induk dilakukan untuk mendapatkan induk yang baik dan matang gonad. Menurut Fais (2008) ciri-ciri induk gurame jantan dan betina yang matang gonad dapat dilihat pada
A. Ciri-ciri induk gurame jantan dan betina yang matang gonad
Induk jantan memiliki warna hitam perut membentuk sudut tumpul, susunan sisik normal dan gerakan lincah,jika perut di striping mengeluarkan sperma. Sedangkan Induk betina memiliki warna yang relative terang, perut membulat, susunan sisik agak terbuka dan bergerak lamban ,jika perut di striping tidak mengeluarkan cairan.
B. Perbedaan ikan gurame jantan dan betina.
Jantan Memiliki tonjolan jelas di dahi, Sirip ekor rata, Bibir tebal Gerak lincah, Bentuk tubuh atau perut langsing Jika diletakkan di tempat datar ekor akan naik, Betina tidak memiliki tonjolan jelas di dahi, Sirip ekor membulat, Bibir tipis, Gerak lamban ,Bentuk tubuh atau perut gendut Ekor hanya bergerak-gerak.
C. Persyaratan khusus induk gurame untuk pembenihan.
Jantan Berat 2-2,5 kg/ekor, Umur minimal 2 tahun, Tonjolan pada kelamin terlihat jelas, Kekar dan lincah. Betina Betina, Umur minimal 2 tahun, Perut membulat, Alat kelamin kemerahan.
D. Pemijahan
Pemijahan Pemijahan gurame dilakukan secara alami dengan sistem massal. Perbandingan induk jantan dan betina adalah 1 : 2 dengan 50 ekor induk gurame jantan dan 100 ekor induk gurame betina. Perbandingan ini bertujuan agar pemijahan yang dilakukan lebih efektif karena hampir semua sel ovum dapat dibuahi oleh sel sperma.
Telur gurame ditetaskan di dalam akuarium berukuran 1,5 m x 0,5 m x 0,5 m di dalam ruangan tertutup (indoor). Penempatan akuarium di dalam ruangan membuat kondisinya terkontrol. Kepadatan telur dalam setiap akuarium kurang lebih 1500 butir. Telur gurame menetas rata-rata setelah 30 jam. Telur yang menetas menghasilkan larva yang masih memiliki kuning telur
4. Pakan
Indukan gurame di kolam pemijahan diberi pakan daun talas dengan frekuensi dua hari sekali secara ad-libitum. Daun talas digunakan sebagai pakan induk ikan gurame karena mengandung 32 % protein yang berguna untuk pematangan gonad induk. Selain itu, daun talas mengandung vitamin C, flavonoid dan polifenol pada tangkai dan daun yang dapat meningkatkan daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, rimpangnya kaya akan pati dan daunnya dapat digunakan untuk meningkatkan fertilitas.
larva yang baru menetas tidak perlu diberi pakan karena masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur. Kuning telur akan habis setelah 10 hari. Kuning telur akan diserap selama beberapa hari sambil menunggu proses penyempurnaan alat pencernaan.
5. Pengelolaan Kualitas air
1. Suhu air berkisar antara 24-30 derajat celcius
2. Air harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar baham beracun maupun limbah pabrik
3. Nilai deraajat keasaman perairan berkisar antara 7-8
4. Kandungan oksigen terlarut minimal 2mg/L
5. Ketinggian lokasi antara 50-400m dpl.
Apabila bdidaya ikan gurami di kolam tanah maka ada tambahan yang harus diperhatikan :
1. Tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous. Ini dibutuhkan agar kolam dapat menahan masa air yang besar.
2. Kemiringan tanah berkisar antara 3-5 % .Ini dibutuhkan untuk memudahkan pengairan secara gravitasi.
3. Kedalaman kolam antara 100-120 cm dengan system air mengalir yang baik demi pertumbuhan dan perkembangan fisik gurame.
Sumber:
Verawati,dkk.2010. Pengaruh Perbedaan Padat Penebarab Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Pada Sistem Resikulasi. Jurnal Perikanan Fakultas Pertanian Djuanda. Vol.1 Hal : 5.
Budiana.2018.Teknik Pembenihan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) di Balai Benih Ikan Ngoro, Jombang. Journal Aquacultur and fish healt. Vol : 7. No : 3 Hal : 91-95.
Posting Komentar