Karakterisasi dan Identifikasi Aves dan Mamalia

 Laporan Praktikum Sistematika Hewan
Karakterisasi dan Identifikasi Aves dan Mamalia

Oleh: Akhdan Najla Malik Al’Abda


A. Tujuan

a) Mengenal karakter contoh hewan aves dan mamalia

b) Mendeskripsikan karakter contoh hewan aves dan mamalia

c) Melakukan identifikasi dan klasifikasi contoh hewan aves dan mamalia

d) Menjelaskan perbandingan karakter antar contoh hewan aves yang berbeda taksonnya

e) Mengenal peranan contoh hewan aves dan mamalia

B. Alat dan Bahan

a) Alat

Alat tulis

Buku lapangan

Buku deskripsi/identifikasi

Kamera

b) Bahan

Beberapa contoh hewan aves dan mamalia

C. Cara Kerja

a) Ditentukan tujuan riset untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi satu atau beberapa takson yang berbeda

b) Ditentukan tempat pengambilan sampel lalu disiapkan seluruh alat yang diperlukan

c) Diaamati dan dikarakterisasi kenampakan luar dari beberapa hewan aves dan mamalia yang ditemui

d) Digambarkan anggota hewan aves dan mamalia

e) Dideskripsikan dan diidentifikasi contoh hewan tersebut

f) Dibandingkan dan dianalisis karakter yang diamati dari beberapa contoh hewan tersebut

g) Ditentukan klasifikasi dari setiap hewan tersebut

h) Disusun dalam bentuk laporan

D. Hasil Pengamatan

E. Pembahasan

Aves dan mamalia merupakan dua kelas dari filus chordata yang memiliki sifat homoiothermik/endothermik. Dua kelas ini memiliki karakter morfologi yang berbeda. Karakter yang membedakan kedua kelas tersebut yaitu karakter integumenya dan derivatnya, morfologi, alat gerak, dan lainya. Pada aves memiliki struktur integumen berupa kulit yang relatif kering dan tertutup oleh bulu. Sedangkan mamalia memiliki struktur khas dari derivatnya dan integumenya yaitu grandula mamae. Aves memiliki alat gerak pada bagian ekstrimitas anteriornya telah termodifikasi menjadi struktur sayap dan paruh, sedangkan mamalia tidak memilikinya (Sukiya, 2009).

1) Aves

Pada praktikum ini aves yang digunakan adalah burung dara/merpati dan ayam.

a) Burung merpati (Columba domestica)

Klasifikasi

Kingdom :Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Columbi formes

Famili : Conikubidae

Genus : Columba

Spesies: Columba domestica

Tubuh burung dara atau merpati  dapat dibedakan atas caput (kepala), Cervix (leher), truncus (badan), dan caudal (ekor). Burung ini memiliki sepasang sayap, ekstrimitas posterior berupa kaki, pada kaki bagian bawahnya terdapat sisik dan cakar. Pada bagian mulutnya terdapat nostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada bagian bawah lubang hidung yang terdapat pada atap paruhnya. Burung merpati memiliki mata yang relatif besar yang terletak di sebelah lateral pada bagian kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Merpati memiliki leher yang pendek selain itu merpati juga memiliki bulu primer dan bulu sekunder , memiliki ekor berbulu, memiliki kaki kering yang bersisik, yang berjumlah 4 jari. Fungsi dari bulu burung merpati adalah untuk melindungi suhu tubuhnya agar tetap stabil, untuk menghangatkan telur dan anaknya. Fungsi sayap dan ekor digunakan untuk terbang dan sebagai pengontrol saat terbang. (Sasin, 1989)

b) Ayam

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus domestica

Pada pengamatan spesies ayam terdapat beberapa bagian yang teramati, yaitu caput (kepala) di bagian ini terdapat paruh yang dilapisi oleh lapisan yang disebut cera di bagian dalamnya, Sedangkan pada bagian luar dilapisi oleh Pembungkus selaput zat tanduk. Diamati juga pada bagian nares (lubang hidung) yang terletak di bagian lateral dari paruh bagian atas, nres interna pada bagian dalam dan nares eksterna pada bagian luar. Sedangkan alat pengelihatanya relatif besar dan terletak di sebelah lateral kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut mcdila mata ayam terdapat membran nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata. Pada pengamatan ini juga terlihat adanya porus acusticus external (kembang telinga luar) yang terletak di sebelah dorso caudal mata, Sedangkan membran timpani yang terdapat di sebelah dalamnya berfungsi untuk menangkap getaran udara (Yurwanta, 2004)

Ceruix (leher) pada ayam umumnya memanjang, sedangkan badan (trubcus) pada ayam dilapisi oleh kulit yang seolah-olah tidak melekat pada otot. Pada kulit ayam akan muncul bulu dari pertimbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel, dan berguna untuk membungkus tubuh yang sangat resisten. Bulu pada ayam berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak cocok untuk ayam Pratiwi, 1996).

 

2) Mamalia

Pada mamalia  digunakan 2 contoh hewan yaitu Sugar glidder dan kucing

a) Sugar Glidder (Petaurus breviceps)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Diprodiodotia

Famili : Petauridae

Genus : Petaurus

Spesies : Petaurus breviceps

Sugar glidder termasuk hewan langka, terutama di Indonesia, Hewan ini memiliki ciri-ciri- morfologi yang unik, yaitu memiliki mata yang ukuranya besar, dadanya memiliki rambut berwana putih, memiliki lembaran kulit antara kakidan tangan yang membantunya melayanh diudara dengan stabil saat melompat dari tempat yang tinggi. Sugar glidder merupakan sejenis tupai pohon kecil berkantung (marsupilia). Hewan ini memiliki jari-jari kaki besar pada kaki belakang mereka yang dapat membantu dalam membuat pegangan yang lebih kuat pada cabang pohon. Sugar glidder memiliki membran antara pergelangan tangan dan kaki yang disebut petagium. Hewan ini berhabitat di alam bebas dan hidup di pepohonan, dan hidup secara berkelompok. Hewan ini aktif pada malam hari ketika saatnya mencari makan, makanan hewan itu adalah serangga vertebrata kecil, dari getah manis seperti cacalytptus, akasia, dan pohon karet. Hewan ini memiliki kepala yang botak , diatas kepalanya terdapat kelenjar keringat. Sugar glidder ini adalah mamalia marsupial, seperti kanguru dan koala. Mamalia marsupial hanya menhabiskan waktu yang singkat di dalam perut ibunya dan sangat kecil saat lahir. Setelah lahir, bayi marsupial akan merangkak ke kantong ibunya dan diberikan makanan lewat susu ibunya hingga tumbuh dan berkembang (Hisngsi, 2008).

b) Kucing (Felis silvestris)

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Karnivora

Famili : Felidae

Genus : Felis

Spesies : Felis silvestris

Kucing merupakan salah satu contoh hewan dalam kelas mamalia yang sangat mudah ditemui. Kucing memiliki bentuk yang sangat beragam mulai berbentuk memanjang yang mencapai 25-40 cm panjang tubuhnya, bahkan bisa lebih tergantung dari jenisnya. Kucing memiliki rambut yang sangat halus, tebal, dan mudah rontok. Kucing memiliki 3-6 kumis yang terdapat di bagian bawah hidungnya. Kumis dari kucing ini berfungsi untuk menyaring kotoran yang akan masuk ke dalam hidung. Kuycing juga memiliki 2 pasang kaki, 1 pasang bagian depan dan 1 pasang bagian belakang. Kaki kucing memiliki warna rambut yang bervariasi tergantung dari jenisnya., dan terdapat kuku yang tajam untuk melindungi diri dari ancaman disekitarnya. Kucing memiliki ekor memanjang dan berambut dan memiliki 6 pasang kelenjar mamae (Rahman, 2008).


F. Kesimpulan

Aves dan mamalia termasuk dalam filum yang sama yaitu chordata, dimana kedua kelas ini memiliki perbedaan ciri-ciri morfologi yang sangat terlihat dengan jelas, yaitu pada aves memiliki integumen yang ditutupi oleh bulu-bulu, Sedangkan pada mamalia integumenya ditutupi oleh rambut yang panjang dan halus. Pada aves extrimitasnya ada yang termodifikasi menjadio sayap sedangkan pada mamalia tidak. Ciri-ciri khas mamalia adalah memiliki kelenjar mamae yang digunakan untuk menyalurkan makanan untuk anaknya.  Pada praktikum ini diambil 2 contoh dari masing masing kelas ,Pada kelas aves digunakan burung dara (Columba domestica) dan ayam (Gallus gallus domestica). Sedangkan pada kelas mamalia digunakan dua contoh hewan yaitu Sugar glader (Petraulus breviceps) dan kucing (Felis silvestris).

 

G. Daftar Pustaka

Jasin, M., 1989, Sistematika Hewan Vertebrata dan Avertebrata, Sinar Wijaya Surabaya, Surabaya

Pratiwi, D.A. 1996. Biologi 2. Jakarta: Erlangga.

Ningsi, M.I. 2008.Klasifikasi Hewan. Bandung: Priagani.

Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Yogyakarta: Kanisius

Rahman, A. 2008. Morfogenetik Kucing Rumah (Felis domestica) DI Desa Jogobayo Kecamatan Lais Bengkulu Utara Bengkulu. Jurnal Exacta. Vol 21 No. 2. Hal 30-31.

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama