RESUME KOMODITAS GARAM
Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya untuk dikonsumsi, garam banyak diperlukan dalam beberapa industri, diantaranya untuk pengawetan dan campuran bahan kimia. Banyaknya kebutuhan garam membuat negara harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan garam nasional. Ditunjang oleh kekayaan alam yang menjadi modal utama produksi garam, hal ini menunjukkan bahwa seharusnya Indonesia mampu untuk memproduksi garam sendiri, namun pada kenyataannya Indonesia masih mengimpor garam dari luar. Hal ini menjadi salah satu masalah besar bagi pemerintah Indonesia.
Menurut data kementrian perindustrian, pada tahun 2013 kebutuhan garam di dalam negeri mencapai 3 juta ton/tahun dengan rincian 1,4 juta ton untuk garam konsumsi dan 1,6 juta ton untuk garam industri. Sementara produksi garam rakyat pada tahun 2013 tercatat sebesar 1.319.607 ton. Dari jumlah tersebut bisa mencukupi kebutuhan garam konsumsi nasional sebesar 1.242.170 ton. Untuk tahun-tahun sebelumnya realisasi impor garam konsumsi 99.754 ton pada tahun 2009, 597.583 ton pada tahun 2010, dan 923.756 ton pada tahun 2011. sedangkan realisasi imporgaram industri adalah 1.636.699 ton pada tahun 2009, 1.590.049 ton pada tahun 2010,dan 1.691.440 ton pada tahun 2011. hal ini menunjukkan indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan nasional, sehingga impor menjadi salah satu solusi jangka pendek.
Kondisi ini jelas menjadi salah satu indikator ketidakmampuan garam rakyat dalam memasok kebutuhan garam secara nasional. Hal ini ditunjukkan dari data yang didapat bahwa produksi garam rakyat secara kuantitas dan kualitas masih jauh di bawah kebutuhan nasional, yaitu hanya mampu memenuhi sekitar 30-35% dari total kebutuhan nasional.
Pembuatan garam ini perlu melalui beberapa tahap yang harus dilalaui oleh petani garam agar mendapatkan garam yang bai dan layak untuk dikonsumsi maupun untuk digunakan dalam sekala industri. Berikut adalah tahapan pembuatan garam :
Dimana dalam gambar tersebut telah dijelaskan tentang tahap-tahapan pembuatan garam, mulai dari tahap penampungan, penguapan atau peminihan I sampai peminihan V setelah itu masuk dalam tahap pengkristalan setelah itu masuk tahap pencucian, lalu dikeringkan setelah itu masuk tahap terakhir yaitu tahap pengemasan dan garam siap di pasarkan.
Sumber :
Cahyawati, Uyun.2015.Karya Tulis Ilmiah Efektivitas Pemberian Garam Dapur Terhadap Kadar Klorofil Pada Sayur Brokoli.Skripsi.Surabaya:UMS.
Sulastiono, H.2017.Persoalan Garam Pada Masyarakat Desa Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.Artikel Ilmiah.Jakarta:UI Press.
Kesan saya selama mengikuti perkuliahan aquakultur adalah merasa banyak mendapatkan informasi baru mengenai berbagai macam komoditas yang telah di bahas saat perkuliahan baik diskusi maupun saat praktek langsung ke lapangan. Hal ini menjadi pengalaman yang baru dan sangat menarik bagi saya karan saya sebelumnya belum pernah mempelajari tentang budidaya ikan ataupun tentang perairan. Dengan adanya perkuliahan ini membuat saya menjadi tertarik dengan dunia perairan dan ingin tau lebih banyak lagi mengenai budidaya ikan baik air tawar maupun air laut.
Pesan saya semoga dengan adanya pemebelajaran mengenai aquakultur ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga dengan mempelajari aquakultur ini kita sebagai generasi bangsa lebih suka dan cinta lagi terhadap Indonesia dan memiliki keinginan untuk memajukan Indonesia dalam bidang perikanannya.
Posting Komentar