Dakwah Dengan Media Sosial
Akhdan Najla Malik Al-Abda, Sejarah Peradaban Islam, Kelas Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan, norma dan agama, pada zaman milenial ini kaum muda atau kaum remaja lebih condong menggunakan media sosial sebagai sumber pembelajaran dikarenakan lebih mudah diakses, hemat biaya, dan mudah dicari. Penggunaan sosial memiliki banyak dampak positif dan negatif bagi umat islam. Dampak negatif penggunaan media sosial adalah dapat menyebabkan isu-isu buruk, dan terorisme yang mengatas namakan ajaran islam namin juga memiliki dampak positif yaitu sosial media dapat digunakan sebagai media dalam penyebaran ajaran islam. Oleh karena itu bagi seorang remaja muslim yang tergolong hidup di zaman milenial ini dituntut untuk belajar mempelajari dan menggunakan teknologi dengan maksimal agar bisa mendakwahkan ajaran islam dengan memanfaatkan sosial media dikarenakan sekarang adalah era digital, yang seharusnya dakwah dapat lebih efektif menggunakan kemajuan teknologi sekarang. Salah satu media sosial yang digunakan antara lain facebook, instagram, twitter, blog dan lain-lain
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat di dunia. Ini sangat populer di kalangan anak muda yang terhubung ke platform media sosial. Digital platform sangat memengaruhi kehidupan social Muslim, termasuk praktik keagamaan mereka, religiusitas, berkhotbah, mengeluarkan fatwa (agama keputusan), dan membangun komunitas virtual di Internet Negara mayoritas Muslim atau diaspora. Hanya seperti daerah lain, negara-negara mayoritas Muslim baru-baru ini menyaksikan difusi yang cepat dan adopsi platform media sosial seperti Face book, Twitter, dan YouTube. Di dunia Arab, Facebook adalah Web jejaring sosial terkemuka situs, dengan 45.194.452 pengguna. Twitter mengikuti dengan 2.099.706 pengguna. Wilayah Arab berada di urutan kedua Amerika Serikat ketika datang ke nomor tampilan harian YouTube. Dengan 90 juta video penayangan per hari, Arab Saudi memiliki jumlah penayangan YouTube tertinggi di dunia per pengguna Internet. Popularitas platform media sosial di Internet Dunia Arab telah menyebabkan beberapa sarjana mengharapkan hal itu dampaknya pada kehidupan keagamaan cenderung meningkat. Itu Argumen umum adalah bahwa media sosial memiliki berpotensi mengubah religiusitas dan praktik kesalehan orang. Dampak media sosial pada perilaku keagamaan individu dan masyarakat dalam lingkungan yang ditandai oleh konservatisme dan tradisionalisme, demikian diperdebatkan, akan menjadi lebih mendalam daripada di lingkungan yang ditandai oleh liberalisme dan keterbukaan.
Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan- perubahan. Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan- perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern (Soerjono Soekanto, 2009:259).
Sejak dahulu Rasulullah telah memberikan ajaran akan bagaimana berdakwah dengan baik. Mengajak umat agar mau menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Saat pertama kali Rasulullah berdakwah dengan cara mengunjungi dari pintu ke pintu, seperti keluarga dan kerabat terdekat. Selanjutnya barulah Rasulullah berdakwah secara terang-terangan. Beda halnya saat dakwah di zaman para wali, metode yang perkenalkan yakni berdakwah melalui jalur perdagangan. Mereka menyelipkan bacaan tahmid, tahlil dan takbir sehingga masyarakat menerima dengan baik agama islam. Dikalangan para ulama, metode dakwah diperkenalkan dengan mendirikan pondok pesantren dan madrasah sehingga lahirlah generasi-generasi untuk melanjutkan dakwah tersebut.Kini zaman semakin modern, media seperti televisi, radio bahkan sosial mediamenjadi cara paling efektif untuk berdakwah. Kalngan muda yang umumnya sulit untuk didekati menjadi mudah untuk memahami islam.
Media dan teknologi informasi memainkan peran yang sangat diperlukan dalam menyebarkan berita dan mendidik isu-isu yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, politik dan agama. Secara umum, dampak media sangat banyak dan beragam, beberapa direalisasikan dalam jangka pendek sementara yang lain terungkap setelah waktu yang lama; efeknya adalah yang dapat jangka pendek atau jangka panjang, tergantung pada genre (berita dan) informasi disebarluaskan. Media dianggap sebagai hubungan masyarakat yang kuat ' Mekanisme seperti itu mempengaruhi banyak segi kehidupan. Sampai tahun 1980-an media mengandalkan terutama pada model siaran cetak dan analog, seperti orang-orang dari televisi dan radio. Dua puluh lima tahun terakhir telah melihat transformasi cepat(ini) media tradisional menjadi media baru yang didasarkan pada penggunaan teknologi digital,
Teknologi informasi dengan fasilitas internet merupakan perkembangan yang sudah menjangkau banyak hal di dunia modern dan kehidupan dan usaha kebanyakan orang secara substansial dipengaruhi olehnya. media sosial adalah terus membuat dampak signifikan di seluruh dunia, bukan hanya itu memiliki dampak negatif yang telah melanda sosial-ekonomi dan budaya pengaturan, tetapi juga pola keagamaan kehidupan masyarakat. Meski positif perkembangan yang dicapai oleh agama-agama dalam penggunaan media sosial, ada alasan di mana penggunaannya mengancam agama-agama.
Dalam dakwah islam di masa lampau masih menggunakan cara dakwah yang tradisional, maksudnya hanya dengan cara dahwah secara perorangan, membentuk forum pengajian dan lain-lain, namun cara tersebut kurang efektif dilakukan pada zaman modern ini dikarenakan penurunan minat manusia zaman sekarang mengikuti suatu forum dakwah atau pengajian dikarenakan ketidak efesiensinya waktu yang digunakan dan terlalu menguras tenaga. Oleh karena itu seiring mengikuti zaman kini metode dakwah dikembangkan oleh pemuda pemudi muslim dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Rumusan Masalah
1. Pengertian Dakwah
2. Pengertian Teknologi dan Media sosial
3. Kemampuan generasi milenial dalam mengoprasikan sosial media
4. Metode dakwah dengan menggunakan media sosial
5. Keefektifan penggunaan sosial media dalam dakwah islam
PEMBAHASAN
Secara etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa Arab dakwah, merupakan bentuk masdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’wah, berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Kata dakwah juga berarti doa (al-du’a), yakni harapan, permohonan kepada Allah SWT atau seruan (al-nida). Doa atau seruan pada sesuatu berarti dorongan atau ajakan untuk mencapai sesuatu itu (al-du’a ila al-syai’ al-hatsts ‘ala qasdihi) (Ma’arif, 2011:17).
Sedangkan dakwah secara istilah, dakwah dipandang sebagai seruan dan ajakan kepada manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma’ruf (perintah yang baik) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran) untuk mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat (Halimi, 2008:32).
Prinsip dakwah merupakan upaya mengajak, menganjurkan atau menyerukan manusia agar mau menerima kebaikan dan petunjunk yang termuat dalam Islam. Atau dengan kata lain, agar mereka mau menerima Islam sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat. (Safrodin, 2008: 32)
Keberadaan dakwah sangat urgen dalam Islam. Antara dakwah dan Islam tidak dapat dipisahkan yang satu dengan yang lainnya. Sebagaimana diketahui, dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak, menyeru, dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Usaha mengajak dan mempengaruhi manusia agar pindah dari suatu situasi ke situasi yang lain, yaitu dari situasi yang jauh dari ajaran Allah menuju situasi yang sesuai dengan petunjuk dan ajaran-Nya (Munir, 2009: 50). Setiap muslim diwajibkan menyampaikan dakwah Islam kepada seluruh umat manusia, sehingga mereka dapat merasakan ketentraman dan kedamaian.
Menurut M. Terry definisi media sosial adalah suatu media komunikasi dimana pengguna dapat mengisi kontennya secara bersama dan menggunakan teknologi penyiaran berbasis internet yang berbeda dari media cetak dan media siaran tradisional.
Media sosial telah membuka peluang, terutama bagi Muslim muda, untuk terlibat dan berkomunikasi dengan rekan seiman di cara yang orang tua mereka tidak pernah bisa miliki dibayangkan. Di mana dulunya ummat adalah gagasan spiritual, dengan komunitas Muslim terpisah oleh bahasa dan geografi, media sosial miliki merobohkan penghalang dan memungkinkan Muslim muda untuk terhubung, terlepas dari di mana mereka berada. Itu memungkinkan mereka untuk mendiskusikan apa artinya menjadi Muslim di abad ke-21, terutama bagi mereka yang tinggal di Belahan Barat. Remaja dan dewasa muda generasi kedua dan ketiga Muslim tinggal di Eropa Barat dan Utara Amerika telah terlibat dalam diskusi dan debat digital tentang isu-isu agama dan identitas.
Cara yang digunakan untuk memadukan antara iptek dalam publikasi ajaran islam sebagai seruan dan ajakan kepada manusia menuju kebaikan, petunjuk, serta amar ma’ruf dan nahi munkar dapat dilakukan dengan beberapa situs dalam sosial media antara lain dengan menggunakan facebook, instagram, website, twitter, youtube, dan lain-lain.
Dawah dengan menggunakan situs facebook dengan cara membuat postingan bermanfaat tentang ajaran islam seperti postingan yang memuat unsur fiqih tentang cara berwudhu, cara salat, doa setelah salat fardu dan lain-lain. Dengan menggunakan aplikasi instagran pendakwah dapat melakukan penyiaran keagamaan dengan membuat infografik dan caption yang memuat penjabaran grafik tersebut. Dakwah dengan menggunakan website dengan cara membuat artikel, contoh artikel tentang hukum-hukum islam, tafsir-tafsir alqur’an dan sebagainya, kemudian yang terakhir adalah penggunaan situs video streaming online dengan mengunggah membuat video saat melakukan khutbah, atau mengajarkan gerakan sholat dan masih banyak lagi.
Media sosial cocok digunakan untuk dakwah dikarenakan memiliki karakteristik yang yang cocok dalam melakukan publikasi dakwah antara lain; 1. Semua media sosial mendorong penggunanya untuk berpartisipasi dan memberikan umpan balik terhadap suatu pesan atau konten di media sosial. Pesan yang dikirimkan dapat diterima atau dibaca oleh banyak orang sehingga dapat dakwah dan seruan keislaman lebih luas karena dapat diakses oleh masyarakat dunia, 2. Sebagian besar media sosial memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan komentar, melakukan voting, berbagi, dan lain-lain. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan bebas sehingga memudahlan interaksi (tanya-jawab) antara pendakwah dan masyarakat yang masih belajar tentang keislaman, 3. Melalui media sosial, para penggunanya dapat terhubung dengan pengguna lainnya melalui fasilitas tautan (links) dan sumber informasi lainnya. Proses pengiriman pesan ke media sosial yang lebih cepat dibandingkan dengan media lainnya membuat banyak informasi terhubung dalam satu media sosial sehingga menghemat waktu dan tenaga, secara teoritis cara ini cukup efisien dilakukan pada era moderen sekarang ini dalam melakukan syiar keislaman dan publikasi segala hal tentan ajaran islam.
Tidak hanya tentang cara dakwah namun juga Media sosial telah menjadi terintegrasi dalam Internet kebiasaan tidak hanya menyebarkan firman Allah, tetapi juga melindungi Islam dari kritik dari bagian luar. Misalnya, umat Islam menciptakan halaman-halaman buku Wajah untuk membela nabi Muhammad dari serangan. Situs web "Media Sosial dan Islam, "misalnya, adalah halaman yang" mempromosikan pesan Islam di media sosial. ”Sosial media juga menciptakan diplomasi populer Islami. Ini melibatkan mobilisasi global orang-orang percaya melalui platform virtual dalam kasus individu atau serangan kelompok terhadap Nabi atau Alquran. Contoh yang menonjol adalah rencana pasor A.S. untuk membakar salinan Alquran pada 2010, dan penyebaran video klip anti-Islam Inno cence of Muslims. Insiden ini telah dipicumobilisasi global protes Muslim oleh sarana platform media sosial. Negara-negara seperti itu seperti Pakistan, Yordania, dan Mesir meminta YouTube untuk menghapus film dari platformnya.
KESIMPULAN
Dakwah merupakan upaya mengajak, menganjurkan atau menyerukan manusia agar mau menerima kebaikan dan petunjunk yang termuat dalam Islam dapat dilakukan secara aktif melalui media online seperti dengan menggunakan sosial seperti facebook, instagram, twitter, blog dan lain-lain. Hal tersebut dinilai lebih efisien untuk masyarakat zaman sekarang terutama bagi para pemuda muslim yang sangat aktif dengan sosial media sehingga dapat dimanfaatkan untuk publikasi atau menyebarkan ajaran islam kepada seluruh dunia, dan menangkal isu isu negatif tentang islam yang dimana isu tersebut memfitnah ajaran dan agama islam sehingga ajaran islam dinilai buruk bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Shuriye, Abdi O.,Bello K Adeyemi, Shittu Hu ud. 2014. IMPACTS OF NEW MEDIA TECHNOLOGY ON MUSLIM-WESTERN RELATION. Journal of Asian Scientific Research.
Baskaran, Shathees. 2017. Youth and Social Media Comportment: A Conceptual Perspective. Kuala Lumpur : Universiti Teknologi Malaysia.
Séraphin Alava, Divina Frau-Meigs , Ghayda Hassan . 2017. YOUTH AND VIOLENT EXTREMISM ON SOCIAL MEDIA: MAPPING THE RESEARCH. Fontenoy : United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Ibahrine, mohammed. 2014. Islam and Social Media. Los Angles : Sage Publication.
Anang Sugeng Cahyono, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia.
Hakiki, Rizky. 2016. Dakwah di Media Sosial. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Ittefaq, Muhammad. 2018. REPRESENTATION OF ISLAM AND MUSLIMS ON SOCIAL MEDIA: A DISCOURSE ANALYSIS OF FACEBOOK. University of Kansas: Journal of Media Critiques [JMC]
Posting Komentar