Pengertian, Struktur, dan Jenis Jenis Ekosistem Darat

MAKALAH

EKOSISTEM DARATAN

Disusun oleh: 1. Muhammad A’tourrohman (1708016026),  2. Muhammad Farid Rahman (1708016027)


EKOSISTEM DARAT

 

A. Latar Belakang

Ekologi darat adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan yang letak geografisnya berada didaratan. Ekosistem darat mempunyai keompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem laut, karena kemungkinan organisme untuk hidup dan berkembang biak pada ekosistem darat lebih lebar. Sebab, distribusi oksigen dan sinar matahari lebih banyak.

Menurut UU Lingkungan Hidup tahun 1997 ekosistem adalah tatanan satu kesatuan cara yang begitu utuh serta menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup untuk saling mempengaruhi. Unsur-unsur lingkungan hidup ini dapat disebut unsur biotik dan abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati di dalamnya.

Menurut Naughton (1973) jenis-jenis ekosistem daratan ada delapan, yaitu ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem sabana, ekosistem padang rumput, ekosistem gurun, ekosistem hutan gugur, ekosistem taiga, ekosistem tundra dan ekosistem karts. Massing-masing jenis ekositem akan dibahas lebih kompleks dimakalah ini.

 

C. Pembahasan

A. Pengertian Ekosistem Darat

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibagi menjadi dua yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan. 

Menurut UU Lingkungan Hidup tahun 1997 ekosistem adalah tatanan satu kesatuan cara yang begitu utuh serta menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup untuk saling mempengaruhi. Unsur-unsur lingkungan hidup ini dapat disebut unsur biotik dan abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati di dalamnya.

Ekosistem darat sendiri merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Faktor yang berpengaruh terhadap ekosistem darat adalah keadaan tanah, iklim, kelembapan, curah hujan dan intensitas cahaya matahari.

Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tentang menjaga ekosistem di bumi. Dalam ayat tersebut, Allah SWT. menegaskan peran penting manusia (sebagai khalifah di bumi) dalam menjaga ekosistem di bumi, serta menyelamatkan dan melestarikan hewan – hewan agar tidak punah. Allah SWT. berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 30:

وَإِذَ قَالَ رَبُّكَ لِلمَلَا ئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرضِ خَلِيفَةُ قَالُوا أَتَجعَلُ فِيهَا مَن يُفسِدُ فِيهَا وَيَسفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحنُ نُسَبِّحُ بِحَمدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعلَمُ مَا لاَتَعلَمُونَ.

Artinya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’, Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqarah (2):30.

B. Struktur Umum Ekosistem Darat

1. Autotrof

Ciri-ciri yang menonjol dari komunitas ekosistem darat tentunya ada tumbuhan-tumbuhan yang memiliki peranan besar bagi kelangsungan mahluk hidup lainnya.

2. Konsumen

Komunitas daratan memiliki keanekaragaman organisme, sehingga konsumen terdiri dari konsumen primer, sekunder maupun tersier. Keanekaragaman organisme merupakan ciri penting dalam komunitas-komunitas daratan.

3. Saprotof atau Mikrokonsumen

Organisme yang melaksanakan mineralisasi bahan-bahan organic dalam lingkungan darat terutama sekali adalah bakteri dan jamur tetapi juga termasuk protozoa dan binatang-binatang kecil lainnya. 

 

 

C. Jenis-Jenis Ekosistem Darat

Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya , ekosistem darat dibedakan menjadi delapan, yaitu:

1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembaban tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Terdapat dua tanaman khas yaitu liana (rotan) dan anggrek. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. Contoh gambar ekosistem hutan hujan tropis sebagai berikut:


2. Ekosistem Sabana

Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena. Contoh gambar ekosistem Sabana sebagai berikut:

 


 

3. Ekosistem Padang Rumput

Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga,tikus dan ular. Padang rumput memiliki perbedaan dengan sabana yaitu di padang rumput nyaris tidak ada pepohonan, sedangkan di sabana masih ada pohon besar walaupun jumlahnya sangat sedikit. Contoh gambar ekosistem Padang Rumput sebagai berikut:




4. Ekosistem Gurun

Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking. Contoh gambar ekosistem Gurun sebagai berikut:


 


 

 

5. Ekosistem Hutan Gugur

Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk,dan rakun (sebangsa luwak). Jadi ekosistem hutan gugur ini tidak ada di wilayah tropis, misalnya Indonesia. Contoh gambar ekosistem hutan gugur adalah sebagai berikut:

 


 

 

6. Ekosistem Taiga


Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan  pada musim gugur. Berikut gambar ekosistem taiga:

 

7. Ekosistem Tundra

Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Contoh gambar ekosistem tundra adalah sebagai berikut:



8. Ekosistem Karst

Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain. Contoh gambar ekosistem karst sebagai berikut:



 

D. Rangkuman

               Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibagi menjadi dua yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan.

Ekosistem darat merupakan ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Faktor yang berpengaruh terhadap ekosistem darat adalah keadaan tanah, iklim, kelembapan, curah hujan dan intensitas cahaya matahari.

Struktur umum ekosistem daratan ada tiga, yaitu autotrof, komponen, dan sapotrof atau mikrokonsumen.

Jenis – jenis ekosistem daratan menurut letak geografisnya terbagi menjadi delapan, yaitu: ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem sabana, ekosistem padang rumput, ekosistem gurun, ekosistem hutan gugur, ekosistem taiga, ekosistem tundra, dan ekosistem karst.

E. DAFTAR PUSTAKA

 

Campbell NA,dkk. 2008. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Emanuel, A.P.,1997. Biologi. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.

Indriyanto. 2005. Ekologi Hutan. Bandar Lampung: Penerbit Bumi Aksara.

Kilham, K. 1996. Soil Ecology. United kingdom: Cambridge University Press.

Kimball. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Lianah, 2015. Pengantar Ekologi Unity Of Sciences. Semarang: CV. Karya Abadi Jaya.

Naughton. 1973. Ekologi Umum edisi ke-2. Yogyakarta: UGM Press.

Sittadewi, E. H. (2018). Pengaruh Kondisi Ekosistem Darat Koridor Sungai Terhadap Danau Rawa Pening. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 4(2).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama