MAKALAH
STRUKTUR DAN MANFAAT ASAM JAWA
DISUSUN OLEH:
Denik Hermalasari (1708016015)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam jawa (Tamarindus indica) merupakantanaman tropis penghasil buah yang termasuk dalam family Caesalpiniaceae. Asam jawa juga dikategorikan pohon multiguna karena hamper seluruh pohonnya dapat dimanfaatkan. Kayu asam jawa dapat digunakan sebagai bahan mebel, kayu bakar dan arang. Buah asam jawa dapat dikonsumsi dan digunakan sebagai bumbu masak. Kandungan vitamin B yang terdapat dalam daging buah, sangat baik untuk kesehatan (Departemen Kehutanan, 2002). Biji asam jawa juga dapat digunakan sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah, khususnya untuk menurunkan angka total kaliform pada air tanah (hendrawati, dkk, 2013). Selain itu akar pohon asam jawa yang dalam, membuat jenus ini sangat tahan terhadap badai dan cocok sebagai pemerah angin (wind breaker).
Asam jawa juga dikenal masyarakat sebagai pohon rindang dan ditemukan hampir diseluruh wilayah Indonesia, sehingga di berbagai daerah sangat cocok digunakan sebagai pohon pelindung. Asam jawa dapat dibudidayakan secara vegetatif dan generative. Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara setek, cangkok, okulasi dan sambung dari bahan tanaman. Perbanyakan asam jawa dengan cara vegetative dapat menghasilkan buah 2 berlimpah apabila organ tanamannya berasal dari pohon induk yang bergentik unggul. Namun, karena saat ini jarang ditemukan tegakan asam jawa, maka perbanyakan secara generative dapat menjadi pilihan yang tepat dalam membudidayakannya.
B. Tujuan
1. Mengetahui struktur dari pohon asam
2. Mengetahui manfaat asam jawa bagi kesehatan
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur pada pohon asam ?
2. Apa saja manfaat asam jawa bagi kesehatan ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Struktur Pohon Asam Jawa
Asam jawa atau dalam bahasa ilimiahnya dikenal dengan nama Tamarindus indica L. merupakan salah satu tanaman daerah tropis dan masuk dalam jenis tanaman berbuah polong.
Tanaman asam jawa memang sangat baik pertumbuhannya didaerah yang memiliki iklim tropis, Tanaman ini di perkirakan berasal dari wilayah afrika timur, penyebarannya hingga asia tropis, karibia dan amerika latin ( wikipedia. Org). Di indonesia sendiri, tanaman ini berkembang secara liar dihutan-hutan. Banyak pula sengaja ditanam untuk keperluan komoditi dan pohon peneduh.
Klasifikasi dan Ciri Umum
Klasifikasi Ilmiah :
· Kerajaan : Plantae
· Divisi : Magnoliohyta
· Kelas : Magnoliopsida
· Ordo : Fabales
· Famili : Fabaceae
· Upafamili : Caesalpiniodeae
· Bangsa : Detarieae
· Genus : Tamarindus
· Spesies : T. indica
· Nama Binomial : Tamarindus indica. Sumber ( wikipedia. Org)
Nama lain :
Asem ( sunda), Acem (madura), asang jawa, asang jawi (sulawesi), asam ( malaysia), sampalok, kalamagi (tagalong), ma-kham (Thailand), magyee (burma), khoua me (kamboja), khaam (laos), tamarind (inggris), trai me ( Vietnam) dll.
Morfologi :
1. Memiliki Batang pohon besar, ketinggian tumbuh bisa mencapai 30 m, dengan diameter batang bagian pangkal hingga 2 m. Kulit batang beralur-alur searah vertikal, warna batang coklat keabu-abuan, tekstur kasar dan memecah.
2. Daun majemuk menyirip, genap, tumbuh memanjang antara 5-13 cm, posisi daun berselang seling, daun penumpu menyerupai pita meruncing, anak daun lonjong menyempit dengan jumlah antara 8-16 pasang, ukuran sekitar 0,5-1 x 1-3,5 cm, tepi daun rata dengan bagian pangkal miring dan membudar.
3. Bunga tersusun dalam tandan renggang, tumbuh diantara ketiak daun dan ujung ranting, panjang bunga sekitar 16 cm. kelopak bunga terdiri dari 4 buah dan daun mahkota 5 buah. Bunga beraroma harum, Mahkota bunga berwarna kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, tumbuh memanjang hingga 1,5 cm.
4. Buah polong menggelembung, bentuk buah hampir silindris, bengkok, ataupun lurus, Dalam buah terdapat biji sampai 10 butir. Seiring adanya penyempitan antara dua biji, kulit buah akan mengeras dan berubah warna kecoklatan / kelabu bersisik, dengan urat-urat buah buah mengeras dan liat menyerupai benang. Daging buah pada asem muda berwarna putih kehijauan dan akan berubah warna menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika buah masak, rasanyapun berubah dari asem menjadi asem manis, biji buah berubah menjadi coklat kehitaman, bentuk agak persegi dengan tekstur keras dan mengkilap.
2. Manfaat Asam Jawa Bagi Kesehatan
Asam jawa merupakan bumbu masak yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, kecantikan dan pengobatan tradisional. Manfaat asam jawa sebagai tanaman herbal sudah dikenal sejak lama. Orang tua kita dulu sering memanfaatkan buahnya untuk mengobati sariawan, luka, eksim dan mengatasi gigitan serangga. Sementara daunnya digunakan untuk mengobati demam.
Di Indonesia, biji buah asam jawa dipergunakan sebagai bumbu masak untuk mengolah makanan yang memelukan sensasi asam seperti sayur asem. Dan juga menjadi bahan utama salah satu minuman kesehatan tradisional, kunyit asam.
Asam jawa memiliki nama latin Tamarindus indica dan termasuk dalam keluarga Fabaceae. Pohon ini berasal dari Afrika, di Indonesia biasanya ditanam sebagai pohon perindang di tepi jalan. Tingginya bisa mencapai 25 meter. Ini merupakan satu-satunya tumbuhan yang namanya pohonnya sama dengan rasa buahnya.
Daging buah asam berwarna putih, dan berubah menjadi kecokelatan saat sudah masak. Agar dagig buah asam ini tetap tahan lama, biasanya diolah lagi dan warnanya berubah menjadi kehitaman. Sering disebut sebagai asam kawak. Daging buahnya ini mengandung bermacam-macam zat asam, diantaranya asam tatrat, malat, sitrat, suksinat, dan asetat. Zat asam ini berkhasiat sebagai pencahar, untuk melancarkan buang air besar dan peredaran darah. Sementara kandungan flavonoid yang terdapat pada daunnya menjadikan daun asam jawa ini sebagai antiradang dan menghilangkan rasa sakit.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, asam jawa dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit. Bagian yang digunakan adalah buah dan daunnya. Berikut ini beberapa contoh penggunaan asam jawa sebagai obat kesehatan tradisional :
1. Mengobati eksim
Eksim sering juga disebut eksema atau dermatitis. Penyakit ini menyerang jaringan kulit sehingga kulit melepuh dan mengeluarkan nanah. Biasanya menyerang anak-anak yang kurang memperdulikan kesehatan. Asam jawa bisa membantu mengatasinya.
Untuk pengobatan luar, siapkan 1 genggam daun asam jawa yang masih muda dan rimpang kunyit sebesar ibu jari. Kedua bahan tersebut ditumbuk hingga halus, lalu ditempelkan atau dibalurkan pada kulit yang sakit.
2. Mengobati disentri
Disentri berasal dari bahasa yunani yang berarti gangguan usus. Gejalanya berupa perut mulas, buang sir besar dan terkadang disertai darah dan lendir. Penyebabnya adalah bakteri dan amoeba. Bisa diobati dengan ramuan tradisional asam jawa.
3. Mengatasi darah rendah
Tekanan darah rendah adalah keadaan sebaliknya dari hipertensi, dikenal juga dengan istilah hipotensi. Keadaan ini berbeda dengan anemia (kurang darah). Untuk mengatasinya, gunakan ramuan tradisional asam jawa. Bahanya adalah 5 gram asam jawa, 250 gram daun bayam, 10 gram gula aren, 50 gram bawang merah, 15 gram cabai rawit, dan garam dapur secukupnya.
4. Mengobati ambeien
Banyak orang merasa malu ketika terkena penyakit ambeien atau wasir ini. Dan baru melakukan pengobatan ketika kondisinya sudah parah. Sebenarnya, wasir bisa diobati oleh ramuan tradisional asam jawa berikut ini.
Siapkan 1 gram asam jawa, 6 gram daun keji beling, 3 gram temulawak dan 6 gram meniran. Setelah dibersihkan, semua bahan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, saring airnya dan diminum 3 kali sehari, secara rutin
5. Menurunkan demam bayi
Jika bayi mengalami demam, jangan panik. Dan jangan langsung mmberikan obat yang mengandung antibiotik karena akan memberikan efek buruk pada sistem kekebalan tubuhnya. Buatlah ramuan tradisional untuk mengatasi demam bayi berikut ini.
Ambil asam kawak dan kunyit masing-masing sebesar ibu jari, 5 lembar daun melati muda, dan dua tangkai daun bawang. Semua bahan ditumbuk hingga halus. Tempelkan pada ubun-ubun bayi, biarkan hingga kering. Ini merupakan resep turun temurun dari nenek moyang yang sudah terbukti khasiatnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asam jawa merupakan tanaman yang memiliki struktur yang kompleks. Tanaman ini memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai obat tradisional dan bumbu masakan yang biasa digunakan oleh orang-orang Indonesia. Seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
Sitompul, S. M. dan Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani Umum. UGM Press. Yogyakarta.
Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta
Posting Komentar