Sejarah dan Penggunaan Tanaman Dalam Ritual Serta Upacara Adat Bali

TANAMAN UPACARA BALI

Disusun oleh :

1. Nur Faizah 2. Akhdan Najla Malik A.  3. Umi Sa’adah  4. Denik Hermalasari 5. Mirtha Sari 

 

A. LATAR BELAKANG

Kebudayaan masyarakat Hindu Bali memiliki berbagai macam kearifan lokal dengan berbagai kontribusi dan potensinya yang perlu tetap dipertahankan dan dilestariakn. Kemajuan sains dan teknologi memberikan perubahan yang luar biasa dalam bidang kesehatan, pangan dan lingkungan. Kemajuan IPTEK sebagai hasil kajian ilmiah tentang fenomena alam tidak terlepas dari adanya kontribusi besar kearifan lokal, berupa pengetahuan informal masyarakat tradisional berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu usaha nyata dalam melestarikan kearifan lokal budaya kita yang sangat luar biasa.

Salah satu contoh kearifan lokal yang perlu dilestarikan adalah penetahuan tradisional masyarakat Bali yang berkaitan dengan tumbuhan upacara yang mereka gunakan hampir pada seluruh ritual keagamaan Hindu. Namun masih banyak generasi muda yang mengetahui jenis tanaman upacara, padahal masyarakat Hindu Bali tidak bisa lepas dari yang namanya tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji),karena dibutuhkan dalam kehidupan mereka. Berbagai upacara yang tergolong dalam Panca Yadnya selalu memerlukan bagian-bagian dari tanaman sehingga tanamannya disebut tanaman upacara.

Taman Panca Yadnya merupakan tempat koleksi tanaman yang digunakan untuk upacara adat hindu di Bali. Yadnya yang melibatkan tiga unsur yaitu bunga, api dan air. Yadnya berasal dari kata “Yad” yang artinya menuju keselamatan. Bunga melambangkan Siwa sebagai pelebur.

Api simbol Brahma sebagai pencipta, dan air sebagai simbol Wisnu yaitu sebagai pemelihara. Selain bunga, bagian-bagian lain dari tanaman seperti batang, daun,buah, umbi juga biasa digunakan untuk upacara yang tertuju pada lima kelompok Yadnya.

Kebun raya Bali mengoleksi tanaman upacara adat hindu Bali mulai dari tahun 1991 dan terletak di dekat Pura Batumeringgit. Koleksi tanaman upacara adat bali terdiri dari 580 tanaman yang berasal dari 42 suku, 81 marga dan 130 jenis.


B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kearifan lokal yang dijaga mengenai tanaman dalam upacara adat di bali?

2. Apa saja tanaman upacara yang dikoleksi dikebun raya bali beserta fungsinya?

 

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sejarah penggunaan tanaman dalam upacara adat di bali.

2. Untuk mengetahui tanaman yang digunakan dalam upacara adat bali beserta fungsinya.


D. PEMBAHASAN

 

1. Kearifan lokal yang dijaga mengenai tanaman upacara adat di bali

Kebudayaan masyarakat Hindu Bali memiliki berbagai macam kearifan lokal dengan berbagai kontribusi dan potensinya yang perlu tetap dipertahankan dan dilestariakan.Salah satu contoh kearifan lokal yang perlu dilestarikan adalah pengetahuan tradisional masyarakat Bali yang berkaitan dengan tumbuhan upacara yang mereka gunakan hampir pada seluruh ritual keagamaan Hindu. Namun masih banyak generasi muda yang mengetahui jenis tanaman upacara, padahal masyarakat Hindu Bali tidak bisa lepas dari yang namanya tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji),karena dibutuhkan dalam kehidupan mereka. Berbagai upacara yang tergolong dalam Panca Yadnya selalu memerlukan bagian-bagian dari tanaman sehingga tanamannya disebut tanaman upacara(Arinasa, I B.dkk.1999).

Taman panca yadnya merupakan tempat koleksi tanaman yang digunakan untuk upacara adat hindu bali “yadnya” yang melibatkan tiga unsure yaitu bunga, api, dan air.yadnya berasal dari “yad” artinya menuju keselamatan.bunga melambnagkan siwa sebagai pelebur.api melambangkan symbol brahma sebagai pencipta.air melambangkan symbol wisnu sebagai pemelihara.selain bunga, bagian-bagian lain dari tanaman seperti akar, batang, daun, buah, umbi juga biasa digunakan untuk upacara tertuju kepada lima kelompok yadnya seperti:

1. Dewa yadnya yaitu persembahan kepada ida sanghyang widi wasa/tuhan yang maha esa.

2. Rsi yadnya yaitu korban suci untuk memuliakan para rsi, pendeta, rohaniawan sebagai pembimbing umat.

3. Pitra yadnya yaitu korban suci/orang meninggal kepada leluhur.

4. Manusa yadnya yaitu korban suci untuk keselamatan umat manusia dari sejak bayi dalam kandungan sampai menikah.

5. Bhuta yadnya yaitu korban suci kepada butha kala atau makhluk yang lebih rendah tingkatnya (makhluk halus) dari manusia.

Mayoritas penduduk bali beragama hindu dan hanya sebagian kecil saja yang menganut agama islam, Kristen, dan budha.dalam bali tumbuhan itu mempunyai arti penting, karena banyak jenis-jenis tanaman yang dipergunakan dalam berbagai kegiatan upacara keagamaan.tanaman tersebut salah satu perlengkapan bahan upacara yang disebut sebagai upakara atau banten yang berupa daun, buah dan bunga (Wiana, I K.2002).


2. Tanaman upacara yang dikoleksi dikebun raya bali

Kebun  raya  bali  mengoleksi  tanaman  upacara  adat  hindu  bali  mulai  dari  tahun 1991.seperti: 

1. Pohon dadap

 


 (Sumber : Biodiversitywarriors.org)

Gambar 1.1 Pohon Dadap (E. Variegata)

 

Pohon dadap (Erythrina sumbumbrans) atau kayu sakti, memanfaatkan daunnya yang ditumbuk bersama beras dan kunyit sebagai bahan tepung tawar yang melambangkan saran pembersihan kotoran pada sesaji dan manusia.

 

2. Sirih

(Sumber : Gudangpustakailmu.me)

Gambar 1.2 Sirih (Piper batle L.)

 

Sirih digunakan sebagai porosan yaitu campuran antara daun sirih dan pinang sebagai symbol tri sakti.pinang melambangkan dewa brahma, daun sirih melambangkan dewa siwa, dan kapur sirih melambangkan dewa wisnu.upacar ini dipakai sebagai pelengkap dalam menata sesaji.

 

3. Pisang


  


(Sumber : Kompasiana.com)

Gambar 1.3 Pisang (Musa sp.)

 

Pisang dimanfaatkan buahnya satu sisir yang digunakan sebagai bantal pada jenazah yang akan dikubur.

 





4. Paku sayur


      Gambar 1.4 Paku Sayur (D. Esculentum)

        

Paku sayur yang akarnya biasa digunakan dalam upacara pitra yadnya sebagai lambing rambut orang yang telah meninggal.(www.kebunrayabali.com).

 

 

 

 

 

 

Tabel tanaman-tanaman upacara;

 

 

Nama

Gambar

Kegunaan

 

 

 

 

 

 

1.

Pohon Dadap


Melambangkan

 

 

Klasifikasi:

sarana

 

 

Kingdom: Plantae

 

 

 

 

pembersihan

 

 

Divisi:

 

 

 

Magnoliophyta

 

kotoran pada sesaji

 

 

Kelas: Magnoliopsida

 

 

 

 

dan manusia.

 

 

Ordo: Fabales

 

 

 

 Famili: Fabaceae

Gambar 1.1 Pohon Dadap

 

 

 

Genus: Erythrina

 

 

 

 

Spesies: E. variegata

 

 

 

 

 

 

 

 

 


   2.

Sirih

 




 

Daun

sirih

 

 

Klasifikasi:

 

 

melambangkan

 

 

Kingdom: Plantae

 

 

 

 

 

 

 

 

Divisi: Tracheophyta

 

Dewa

Siwa,

 

 

Kelas: Magnoliopsida

 

dipakai

sebagai

 

 

Ordo: Piperales

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Famili: Piperaceae

 

pelengkap

dalam

 

 

Genus: Piper L.

 

 

menata sesaji.

 

 

Spesies:  Piper

betle

 

 

 

 

 

 

 

 

L.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.2 Sirih

 

 

 

 

3.

Pisang

 

 

Sebagai

bantal

 

 

Klasifikasi:

 

 

pada jenazah yang

 

 

Kingdom: Plantae

 

 

 

 

 

 

 

 

Divisi:

 

 

akan dikubur.

 

 

Magnoliophyta

 

 

 

 

 

 

Kelas: Liliopsida

 

 

 

 

 

Ordo: Zingiberales

 

 

 

 

 

Famili: Musaceae

 

 

 

 

 

Genus: Musa

 

 

 

 

 

 

Spesies: Musa sp.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.3 Pisang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Paku Sayur

 

 

Sebagai

lambang

 

 

Klasifikasi:

 

 

rambut orang yang

 

 

Kingdom: Plantae

 

 

 

 

 

 

 

 

Divisi: Pteridophyta

 

telah meninggal.

 

 

Kelas: Pteridopsida

 

 

 

 

 

Ordo: Athyriales

 

 

 

 

 

Famili: Athyriaceae

 

 

 

 

 

Genus: Diplazium

 

 

 

 

 

Spesies:

D.

 

 

 

 

 

esculentum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.4 Paku Sayur

 

 

 

 

 

E. KESIMPULAN

Tumbuhan upacara yang merupakan kearifan local Bali ini merupakan tanaman yang digunakan hampir pada seluruh ritual keagamaan Hindu. Untuk itu, perlu adanya kelestarian dan pertahanan terhadap tanaman-tanaman teresbut. Tanaman upacara dengan kata lain Panca Yadnya merupakan tempat koleksi tanaman yang digunakan untuk upacara adat hindu di Bali. Yadnya yang melibatkan tiga unsur yaitu bunga, api dan air. melambnagkan siwa sebagai pelebur.api melambangkan symbol brahma sebagai pencipta.air melambangkan symbol wisnu sebagai pemelihara.

 

F. DAFTAR PUSTAKA

 

www.kebunrayabali.com Diakses pada 14 juli 2019

Arinasa, I B.dkk.1999.Six Guided Walks in Bali Botanic Garden. Tabanan: Kebun Raya Eka Karya Bali-LIPI.

Mas Putra, L.G.A.1992.Upacara Yadnya.Denpasar.

Pendit,S.1992.Cendikiawan Hindu Bicara, dalam; I. B. K.Arinasa I.G.Tirta, I, W.Sutama, I.N.Santa,2001:Laporan Penelitian dan Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Upacara Adat Bali di Kabupaten Bangil, Kebun Raya Eka Karya Bali.Tabanan.

Wiana, I K.2002.Makna Upacara Yajna dalam Agama Hindu.Cetakan Pertama.Surabaya: Paramita.

Surata, I Ketut, dkk.2015.Studi Etnobotanik TanamanUpacara Hindu Bali Sebagai Upaya Pelestarian Keafifan Lokal.Bali:Jurnal Kajian Bali.Vol 05.No 02.Hal265-269.


LAMPIRAN

Tabel Data Hasil Wawancara dan Observasi Tanaman

Upacara Ritual Keagamaan Hindu Bali







 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama