Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenial

Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenial

Penulis : Dwi Indah Nurbaiti
Editor: Akhdan Najla Malik Al'abda

Source: kompasiana.com


Abstrak

Pendidikan adalah sesuatu yang dapat mengembangkan potensi masyarakat, mampu menumbuhkan, serta membangkitkan nafsu generasi bangsa untuk menggali berbagai potensi, dan mengembangkannya secara optimal bagi kepentingan pembangunan masyarakat secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan Islam merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (Aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif) yang berperan dalam mengendalikan perilaku (aspek psikomotorik) sehngga tercipta kepribadian manusia seutuhnya. Pada saat ini Indonesia sudah masuk dalam era globalisasi, dimana salah satunya ditandai dengan mudahnya masyarakat mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia sebaga akibat dari perkembangan teknologi yang begitu pesat. Terdapat sejumlah potensi yang dimiliki pendidikan islam dalam menghadapi tantangan era millenial yang ciri-ciri serta hubungannya dengan era sebelumnya. Berbeda dari pendidikan pada umumnya yang dibangun atas dasar konsep manusia dalam basis filosofinyamasing-masing, pendidikan islam dibangun dengan berangkat dai konsep manusia dalam basis islam. Karakter dalam islam adalah sasaran utama dalam pendidikan islam. Metode mengajar yang umum digunakan dalam dunia pendidikan adalah metode ceamah, metode diskusi, metode eksperimen, metode demontrasi, metode sosialisai, metode kelompok atau proyek dll.

Keyword: Pendidikan, Pendidikan Islam, Karakter, Nilai-Nilai, Metode, Generasi Millenial.

 

Pendahuluan

Pendidikan adalah sesuatu yang dapat mengembangkan potensi masyarakat, mampu menumbuhkan, serta membangkitkan nafsu generasi bangsa untuk menggali berbagai potensi, dan mengembangkannya secara optimal bagi kepentingan pembangunan masyarakat secara utuh dan menyeluruh. Pada dasarnya, Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebijakan agar ia dapat memfungsikan dirinya sebgai hamba Allah. Oleh karena itu, pendidikan berarti suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai makhluk yang beriman dan bertakwa, berfikir dan berkarya, untuk kemashlahatan diri dan lingkungannya. (Nata, 2018)

Pendidikan Islam merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (Aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif) yang berperan dalam mengendalikan perilaku (aspek psikomotorik) sehngga tercipta kepribadian manusia seutuhnya. Pendidikan Islam diharapkan mampu menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa, dan berakhlak mulia, etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, regional, nasional, maupun global. (Hidayat,  2018)

Perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa ditunjukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan diibaratkan sebagai faktor penentu bagi terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan kredibel dlam perannya membangun bangsa. Dalam dinamika kehidupan sosial manusia dituntut untuk terus mengaktualisasikan diri bagaimana ia mampu bersaing dan berkompetisi dalam kehidupan global. Oleh karena itu, lahirnya tern yang merujuk kepada pendidikan bahwa suatu proses pembelajaran yang dilakukan tidak ada kata henti da stagnan sehingga pemikiran memunculkan istilah pendidikan sepanjang hayat adalah shohih dan tidak terbantahkan. (Nur, 2015)

Pada saat ini Indonesia sudah masuk dalam era globalisasi, dimana salah satunya ditandai dengan mudahnya masyarakat mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia sebaga akibat dari perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal ini membawa pengaruh positif dan juga pengaruh negatif. Dampak positifnya yaitu pada  globalisasi terhadap perubahan tata nilai dan sikap, menyebabkan adanya pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional. Sedangkan dampak negatifnya yaitu masyarakat lebih mudah dengan teknologi maju sehingga tidak lag membutuhkan orang lain. Menyiapkan generasi millenial zaman now terhadap pengaruh globalisasi yang saaat ini sedang berlangsung, pentingnnya dalam sekolah-sekolah ditanamkan pendidikan karakter bagi para pelajarnya sehingga dapat bersaing dan tidak mudah terpengaruh oleh dunia luar. (Basri,  2017)

 

Pembahasan

Pendidikan memliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Pendidikan tidak mungkin menisbikan proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat global ini. Dalam menuju ea globalisai, Indonesia haus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, dengan tekanan menciptakan sistem penidikan yang lebih konprehensif, dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secaa efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis. Untuk itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan para peserta didik mengembangkan potensi yang yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan, kebesamaan, dan tanggung jawab. (Nata, 2018)

Ajaan islam mewajibkan umat pemeluknya supaya sanggup menjadi umat yang tepelajar, dimana jumlah orang yang berpendidikan harus semakin meningkat, sedangkan jumlah orang yang tidak berpendidikan akan terus berkurang dan akhirnya lenyap. Pendidikan adalah proses menyiapkan masa depan anaka didik dalam mencapai tujuan hidup secara efektif dan efisien. Pendidikan islam membimbing anak didik dalam perkembangan dirinya, baik jsmani maupun rohani menuju tebentuknya kepribadian yang utama pada anak didik nantinya yang ddasarkan pada hukum-hukum islam. (Hidayat,  2018)

Dasar-dasar pendidikan islam meliputi Al-qur’an, sunnah, dan ijtihad. Tujuan pendidikan islam dalam Al-qur’an meliputi menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia diantara makhluk Allah lainnya dan tanggung jawab dalam kehidupan ini; menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat; menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta; menjelaskan hubungannya dengan sang khalik sebagai pencipta alam semesta. (Basri,  2017)

Terdapat sejumlah potensi yang dimiliki pendidikan islam dalam menghadapi tantangan era millenial yang ciri-ciri serta hubungannya dengan era sebelumnya telah dikemukakan diatas. Potensi yang dimiliki pendidikan islam dalam menghdapai era millenial tersebut antara lain terkait dengan sifat kaaakter pendidikan islam yang holistik, komprehensif, dan progesif dan reponsive. Perhatian pendidikan islam terhadap perbaikan karakter yang cukup besar, integralisme pendidikan islam, pendidikan dalam penyiapan unggul, contoh dan ketteladanan yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam menjalani kehidupan dalam berbagai situasi dan kondisi, pengalaman pendidikan islam dalam menyiapkan lulusa yang berjiwa entrepreneur dan pehatian pendidikan islam pada menejemen modern.( Muslich,  2018)

Melihat besarnya pengaruh besanya globalisasi terhadap kehidupan manusia terutama untuk bangsa Indonesia, baik pengaruh positif maupun negatif di era sekaang ini mka perlu adanya daya cegah masyarakat yang baik khususnya pada generasi millenial. Generasi ni memiliki ciri dan karakter yang khas dan berbeda dibanding dengan generasi yang sebelumnya. Pengauh era globalisasi membuat tidak sedikit generasi millenial yang terjerat dalam dunia gelap, mulai dari penggunaan narkoba, pergaulan bebas dengan mengkonsumsi alkohol serta merokok dan seks bebas layaknya suami isteri. Sehingga untuk membuat generasi millenial dapat berkmpetisi dan terhindar dari pengaruh globalisasi, perlu mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tantangan zaman sekarang ini. (Nur,  2015)

Perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa ditunjukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan diibaratkan sebagai faktor penentu bagi terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan kredibel dlam perannya membangun bangsa. Dalam dinamika kehidupan sosial manusia dituntut untuk terus mengaktualisasikan diri bagaimana ia mampu bersaing dan berkompetisi dalam kehidupan global. Oleh karena itu, lahirnya tern yang merujuk kepada pendidikan bahwa suatu proses pembelajaran yang dilakukan tidak ada kata henti da stagnan sehingga pemikiran memunculkan istilah pendidikan sepanjang hayat adalah shohih dan tidak terbantahkan. (Nur, 2015)

Berbeda dari pendidikan pada umumnya yang dibangun atas dasar konsep manusia dalam basis filosofinyamasing-masing, pendidikan islam dibangun dengan berangkat dai konsep manusia dalam basis islam. Pendidikan Agama islam pada hakekatnya adalah usaha untuk mengarahkan, membimbing semua aspek (potensi) yang ada pada manusia secaa optimal. Pendidikan islam diakui keberadaanya dalam sistem pendidikan yang terbagi menjadi  tiga hal. Pertama, pendidikan islam sebgai lembaga diakuinya keberadaan lembaga pendidikan islam secara eksplisit. Kedua, pendidikan islam sebagai mata pelajaran diakuinya pendidikan agama sebagai salah satu pelajaan yang wajib diberikan pada tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Ketiga, pendidikan islam sebagai nilai (value) yang ditemukannya nilai-nilai islami dalam sistem pendidikan. (Basri,  2017)

Arus perkembang globalisasi telah melahirkan geneasi gedget, istilah digunakan untuk menandai munculnya geneasi millenial. Gedget sebenarnya lebih tepat dartikan dengan peralatan teknologi, sehingga kehidupan masyarakat selalu bersinggungan dengan unsur teknologi informasi.  (Basri,  2017)

Karakter dalam islam adalah sasaran utama dalam pendidikan islam. Hal ini memunculkan konsep pendidikan yang kenprehensif, diamana tuntutan hakiki dan terintegrasi dengan nilai-nilai budaya yang baik. Karena kehidupan manusia yang sebenarnya adalah keseimbangan hubungan manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya serta hubungan manusia dengan lingkungan disekitarnya. Kaakter selalu menjadi sasaan utama dari proses pendidikan islam, karena karakter dianggap sebagai dasar bagi keseimbangan kehidupan manusia yang menjadi penentu sasaran dari pendidikan islaam tersebut. ( Kalfaris, 2018)

Pembangunan karakter menempatkan pendidikan sebagai salah satu strategi dasar dai pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanannya haus dilakukan secara koheran dengan bebrapa stategi yang mencakup sosialisasi atau penyadaran, pembedayaaan, pembudidayaan dan kerjasama seluuh komponen bangsa. Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media masa, dunia usaha dan industri. (Dalimunthe, 2015)

Kemerosotan karakter yang dihadapi sekolah dan masyarakat seiring masuknya nilai budaya global, seperti hadirnya nilai-nilai budaya generasi millenial (generasi yang menjadikan teknologi informasi sebagai gaya hidup atau lifestyle) yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi, tentu akan berpengaruh tehadap aspek pendidikan sekolah maupun kehidupan individu dalam keluarga, baik positif maupun negatif. Kebiasaan gaya hidup tersebut ditandai dengan tingginya kebutuhan terhadap teknologi yang semakin canggih, kebutuhan terhadap gedget yang seakan tidak dapat terpisahkan dengan kebiasaan sehari-hari.( Ainiyah,  2013)

Nilai-nilai pendidikan kaakter yang dikembangkan di Indonesia yaitu besumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional yitu (religus, disiplin, kerja keras, kreatif, cinta tanah air, jujur, tolerans, mandiri, peduli lingkungan, bersahabat/komunikatif, semangat kebangsaan, peduli sosial, tanggung jawab). Nilai-nilai karakter tersebut dapat dirujuk dalam mengembangkan karakter bangsa dalam praktek pendidikan (informal, formal, dan non formal). (Muslich,  2018)

Sumber pendidikan islam yang dimaksudkan adalah semua acuan atau rujukan yang mengandung ilmu pengetahuan yang didalamnya terdapat nilai-nilai yang akan di internalisasikan dalam pendidikan islam. Terdapat banyak fenomena menarik dewasa ini, salah satunya ynag sedang ramai dibicarakan oleh publik adalah generasi millenial maaknya budaya global dan gaya hidup pop culture, fenomena ini di anggap sebagai dampak dari arus globalisasi yang sudah tidak dapat dibendung lagi. Globalisasi yang dsering dimaknai sebagai proses mendunianya system sosial, ekonomi, politik, dan budaya sehingga dunia terkesan tanpa batas. (Nata,  2018)

Metode mengajar yang umum digunakan dalam dunia pendidikan adalah metode ceamah, metode diskusi, metode eksperimen, metode demontrasi, metode sosialisai, metode kelompok atau proyek dll. Semua metode dapat digunakan sesuai kebutuhan masing-masing sesuai bahan yang akan diberikan harus juga bedasarkan nilai-nilai efektif. (Hidayat, 2018)

 

Simpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan islam masalah metode mendapatkan pehatian sangat besar, al-qur;an dan hadist sebagai sumber ajaan islam berisi tentang prinsip-prinsip, karakter, nilai-nilai pendidikan islam yang dapat dipahami dan di interpretasikan menjadi konsep-konsep tentang metode, tidak hanya membahas tentang metode, tetapi membahas tentang karakter kaakter apa saja yang mendasai pendidikan islam. Membahas pula tentang perkembangan zaman, Perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa ditunjukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan memliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Melihat besarnya pengaruh besanya globalisasi terhadap kehidupan manusia terutama untuk bangsa Indonesia, baik pengaruh positif maupun negatif di era sekaang ini mka perlu adanya daya cegah masyarakat yang baik khususnya pada generasi millenial. Pembangunan karakter menempatkan pendidikan sebagai salah satu strategi dasar dai pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanannya haus dilakukan secara koheran dengan bebrapa stategi yang mencakup sosialisasi atau penyadaran, pembedayaaan, pembudidayaan dan kerjasama seluuh komponen bangsa.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hidayat, Nur. 2015. Peran dan Tantangan Pendidikan Agama Islam di Era Global. Jurnal El-Tarbawi. Vol . VIII, No. 2., 2015

Hidayat, Andi. 2018. Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Millenial. Fenomena: Jurnal penelitian. Vol. 10, No. 1, 2018.

Lalo, Kalfaris. 2018. Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan Karakter Guna Menyongsong Era Globalisasi. Jurnal ilmu kepolisian. Vol. 12, No. 2.

Ainiyah, N. 2013. Pembentukan karakter melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al-Jabar.  Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 13, No. 1. 25-38.

Basri, S. 2017. Konsep Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter Bngsa di Era Globalisasi. Jurnal An-Nur. Vol.5, No. 2. 120-131

Muslich, A. 2018. Nilai-Nilai Filosofis Masyarakat Jawa dalam Konteks Pendidikan Karakter di Era Millenial. Al-Asasiyah: Jurnal Basic Of Education, 2(2), 79-96

Nata, A. 2018. Pendidikan Islam di Era Milenial. Conciencia. Jurnal Pendidikan Islam, 18 (1), 10-28

Dalimunthe, R. A. A. 2015. Strategi dan Implementasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP N 9 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter. V(1), 102-111.

Post a Comment

أحدث أقدم