Karakterisasi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil di Senjoyo

KARAKTERISASI TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DI SENJOYO 

Oleh :

1. Akhdan Najla Malik Al'abda, 2. Riza Eka Nabila, 3. Ami Nurohmah, 4. Salsabiela Pertiwi, 5. Fuadela Khumaira. 6. Rofi Musfiroh, 7. Ayu Alfi Mabruroh, 8. Dian Naili Ma’rifah

 



A. Tujuan

Untuk mengidentifikasi tumbuhan dikotil dan monokotil di Senjoyo.

B. Dasar Teori

Tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji (spermatophyte) yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil) (Hartono.1996).

1. Tumbuhan monokotil

Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

            Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan , sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian,media penulisan,zat pewarna, dan sebagainya.

(http:// wartawarga.gunadarma. ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil/)

Tumbuhan monokotil ad yang berupa tumbuhan akuatik (misalnya, enceng gondok), semi akuatik (misalnya, genjer), epifit (misalnya, anggrek), semak berdaging (pisang), terna berkayu yang memanjat atau liana (rotan), dan pohon (bambu, kelapa).

(Hartono,1996)

Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri berikut:

a.      Ciri –ciri morfologi:

1) Berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut dengan diameter akar satu dengan lainnya relatif sama. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kambium sehingga diameter akar akan tetap besarnya setelah berlangsungnya pertumbuhan primer. Pada beberapa anggota tumbuhan monokotil mempunyai akar adventif yang tumbuh dari batang dekat permukaan tanah dan berfungsi sebagai penguat batang.(Sunardi,1996).

2) Batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.

3)  Daun kebanyakan tunggal, jarang yang majemuk, bertulang daun sejajar atau melengkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½) atau membentuk rozet (Tjitrosoepomo, 2007).

4)  Bunga berbilang tiga dan kelipatannya, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Bentuk perhiasan bunga yang sama tersebut dapat berbentuk seperti sepal (sepaloid) atau petal (petaloid) saja. Pada beberapa anggota tumbuhan monokotil, bagian perhiasan bunganya tereduksi atau bahkan sampai tidak ada sama sekali. Bunga tumbuhan monokotil pada umumnya mempunyai benang sari sebanyak hanya pada beberapa generasi. Sebaiknya terdapat juga anggota yang benang sarinya tereduksi menjadi tiga atau kurang. Kadang-kadang bahkan berubah menjadi staminodia. (Hartono, 1990)

5)  Buah denagn biji yang mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makan sendiri.

6) Baik akar maupun pucuk batang dilindungi oleh suatu sarung, pelindung akar lembaga disebut koleorhiza, sedang pelindung pucuk lembaga dinamakan koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya. (Tjitrosoepomo, 2007)

Akar mempunyai sruktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat yang tergolong aktinostele dan endodermis yang pada penampang melintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pengangkutan. Karena tidak ad kambium, akar tidak bertambah besar, tidak ada pembentukan jaringan baru, sehingga tetap mempunyai struktur yang primer (Sunardi,1996).

Perkecualian atau penyimpangan dari ciri-ciri yang telah disebutkan di atas terdapat pada berbagai jenis tumbuhan pada berbagai jenis tumbuhan yang termasuk Monocotyledoneae. Misalnya, terdapat batang yang berkambium, bercabang-cabang tanpa ada buku-buku atau ruas batang yang jelas seperti terdapat pada warga suku Liliaceae (Dracaena, Pleomele ), adanya daun-daun dengan susunan tulang menjari atau menyirip pada palma (Palmae). Sifat-sifat tersebut ditambah dengan ditemukannya sifat-sifat yang khas Monocotyledoneae. (bunga yang berbilang 3) pada kelompok-kelompok Dicotyledoneae tertentu. (Tjitrosoepomo, 2007).

Contoh tumbuhan monokotil:

a) Suku anggrek-anggrekan, contoh: vanili, anggrek scorpion, anggrek merpati

b)  Suku padi-padian (Graminae), contoh: padi, jagung, tebu, rumput.

c)    Suku pinang-pinangan (Palmae), contoh: salak, palem, kelapa, sagu.

d)   Suku bawang-bawangan (Alliaceae)

e)   Suku pisang-pisangan (Musaceae), contoh: pisang raja, pisang manila.

2. .  Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliiki ciri khas yng sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon: dun yang terbentuk pada embrio). Terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan sistem Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran –aceae dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran –opsida. Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicityledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil”).

Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu, maupun pohon-pohon yang mempunyai ciri-ciri:

a.       Ciri-ciri morfologi:

1) Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus.

2)   Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.

3)  Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas.

4) Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling.

5)   Daun tunggal atau majemuk, sering kali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menjari atau menyirip. (Tjitrosoepomo, 2007).

6) Pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang mediandi kanan kiri cabang tersebut.

7)  Bunga bersifat di-, tetra-, atau pentamer.

 

b.      Ciri-ciri anatomi:

1) Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hinga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.

2) Pada akar sifat berkas pengangkutannya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal. Xylem pada akar tumbuhan dikotil terletak di pusat akar dengan kaliptra tiddak jelas.

3)   Batas antara ujung akar dengan kaliptra tidak  jelas.

4)   Struktur primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer seperti epidermis, korteks, stele (silinder pusat). Stele tersebut disusun oleh xylem,floem,kambium vaskuler, dan empelur.

5)  Pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xylem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar. Diantara keduanya terdapat kambium. Jadi, berkas pengangkutannya bersifat koleteral terbuka kambium. Jadi, berkas pengangkutannya bersifat koleteral terbuka, kadang-kadang bikoleteral.

6) Hipodermis batang dikotil berupa kolenkim, mempunyai jari-jari empelur, dan dapat dibedakan antara empelur dan korteks.

Perkecualian atau penyimpangan dari sifat-sifat tersebut di atasdapat di jumpai pada tumbuh-tumbuhan yang termasuk  Dicotyledoneae , misalnya:

a.       Tidak mempunyai akar tunggang antara lain tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam suku Nymphaeceae. Piperaceae.

b.      Daun dudknya berseling, misalnya beberapa marga yang tergolong dalam suku Annonaceae.

c.       Tulang daun melengkung, terdapat dalam suku Melastomataceae, Piperaceae

d.      Bunga primer pada suku  Annonaceae.

Penyimpangan dari sifat-sifat anatomi pun terdapat, misalnya: berkas pengangkut dalam batanmg tersebar, terdapat pada anggota-anggota suku-suku  Nymphaceae.

( Tjitrosoepomo,2007)

Contoh dari tumbuhan dikotil antara lain:

1. Mengkudu

2. Pepaya

3. Mawar

4. Pucuk Merah

5. Durian

C. Metode

1. Alat

a. Alat tulis

b. Kamera

2. Bahan

a. Tanaman dikotil dan monokotil di Senjoyo

3. Cara kerja

a. Dipilih lokasi pengamatan

b. Dilakukan pengamatan dengan metode jelajah

c. Dikarakterisasi tanaman yang ditemukan

d. Dibuat tabel laporan pengamatan

e. Di susun laporan dan disusun klasifikasinya

 

 

 

 

D. Hasil Pengamatan

No

Monokotil

Dikotil

1.

Salak

Papaya

2.

Kunyit

Cemara Kipas

3.

Talas

Pohon Beringin

4.

Aren

Mawar

5.

Pandan

Pohon Durian

7.

Lengkuas

Pucuk Merah

8.

Bambu

Singkong

9.

Pacing

Sirsak

10.

Tebu

Teh-tehan

11.

Pisang

Tomat

12.

 

Labu

13.

 

Bayam

14.

 

Bunga Sepatu

 

E. Pembahsan

1. Kunyit ( Curcuma longa)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Zingiberales

Family : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma longa

Daun dari tanaman Kunyit merupakan daun tunggal dengan bentuk daun bulat telur yang memanjang. Daun Kunyit memiliki tipe tulang daun menyirip dengan warna hijau tua hingga pucat. Daun Kunyit dapat digunakan sebagai obat untuk menghaluskan kulit, membuat kulit bersinar, dan menjaga kulit tetap lembut serta menghilangkan noda seperti bintik-bintik hitam.

Batang kunyit membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan yang tersusun dari kumpulan pelapah daun yang saling membungkus. Karena batang tersusun dari pelapah daun, maka tekstur batang terasa agak lunak dibandingkan batang tanaman pada umumnya.

 

2. Durian (Durio zibenthinus)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Malvales

Family : Malvaceae

Genus : Durio

Spesies : Durio zibenhinus

 

Daun tanaman durian tergolong daun tunggal yang tidak lengkap, karena pada suatu daun yang dikatakan tidak lengkap memiliki tangkai dari daun atau petioles dan helaian daun atau lamina. Pertulangan daun tanaman durian tampak menyirip. Pada bagian ibu tulang daun atau dikenal dengan istilah costa, terlihat memanjang mulai dari pangkal daun atau sampai pada ujung daun dan dari costa kemudian keluar ke arah samping tulang-tulang cabang atau nervus lateralis. Tepi daun tanaman durian tampak rata dan tangkai daunnya berbentuk mirip silindris dan juga tidak akan menebal seperti yang terjadi pada bagian pangkal tanamannya.

Tanaman durian memiliki batang yang berbentuk silindiris dengan panjang mencapai ukuran 45 meter atau bahkan dapat lebih. Kulit batang tanaman durian memiliki tekstur yang kasar dengan warna coklat yang secara terus menerus mengalami pengelupasan dan tidak beraturan. Batang tanaman ini memiliki arah tumbuh yang tegak lurus dari setiap percabangan. Selain itu, untuk arah tumbuh cabang dari tanaman durian condong sedikit ke atas dan ada juga yang arah tumbuhnya mendatar.

 

 

 

3. Salak (Salacca zalacca)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Arales

Family : Araceae

Genus : Salacca

Spesies : Salacca zalacca

Salak pondoh memiliki daun majemuk, tersusun roset, menyirip genap terputus-putus,  pada bagian ujung 2 – 3 helai anak daun menyatu, duduk daun tersebar berjejal di ujung batang, tangkai daun silinder, pada bagian bawah dan tepi tangkai daun berduri banyak, tajam, pipih, berwarna kelabu sampai kehitaman, anak daun tipis berwarna hijau sampai kelabu, berbentuk garis lanset dengan ujung meruncing.

Tanaman salak berakar serabut dan menyerupai pohon palem yang seolah-olah tidak berbatang, rendah dan tegak tergantung dari jenisnya. Batangnya hampir tidak kelihatan karena tertutup oleh pelepah daun yang tersusun rapat, pelepah dan tangkai daunnya berduri. Batang tanaman salak lemah dan mudah rebah, pada batangnya dapat tumbuh tunas yang berakar sendiri, yang bila dibiarkan tumbuh di batang, tunas-tunas tersebut dapat tumbuh menjadi rumpun tanaman salak yang besar.

 

4. Beringin (Ficus benjamina)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Rosales

Family : Moraceae

Genus : Ficus

Spesies : Ficus benjamina

 Daun beringin memiliki bangun daun berbentuk jorong, ujung daun runcing pangkal daun  meruncing, peruratan daunnya yaitu tulang cabang mencapai tepi daun dengan pertulangan daunnya yang menyirip, tepi daun rata, tekstur tipis seperti kertas warna daun hijau, Permukaan daunnya licin mengkilat, susunan daunnya memutar.

Batang beringin berbentuk panjang bulat seperti silinder, Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. tumbuhnya biasanya ke atas,  percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan batang masih muda.

 

 

5. Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Malvales

Family : Malvacea

Genus : Hibuscus

Spesies : Hibiscus rosasinensis

 Daun kembang Sepatu termasuk daun tidak lengkap karena tidak terdapat satu bagian dari daun lengkap yaitu tidak memiliki upih daun atau pelepah daun. Bangun daun bulat telur, Ujung daun meruncing, Tepi daun bergerigi, Pangkal daun runcing  Tulang daun menyirip, Permukaan daun licin,Daging daun seperti kertas karena tipis tetapi cukup tegar, Warna daun hijau tua.

Tanaman Bunga sepatu memiliki bentuk batang bulat, berkayu, keras Pada saat umur masih muda warna batang yaitu bewarna ungu kemudian ketika umur kembang sudah tua warna akan berubah menjadi warna putih kotor.

 

 

 

 

 

6. Sirsak (Annona muricata)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Family : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata

Daun sirsak berbentuk jorong, Permukaan daun licin dan mengkilat, tepi daun rata, daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang, Pangkal daun runcing daun ujung daun tumpul.

Tanaman sirsak habitusnya pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar .

 

7. Tebu (Saccharum oficinarium)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Genus : Saccharum

Spesies : Saccharum oficinarium

Daun tebu  merupakan daun tidak lengkap, yaitu hanya terdiri dari helaian daun dan pelepah daun, dengan tidak dilengkapi oleh tangkai daun. Daun pada tanaman tebu berpangkal pada buku dari batang tanaman tebu dengan kedudukan berseling. Pelepah daun pada tanaman tebu memeluk batang yang semakin ke atas akan semakin sempit. Pada pelepah tersebut tedapat telinga daun dan bulu-bulu daun dengan pertulangan daun berbentuk sejajar.

 Tanaman tebu memiliki batang yang berbentuk tegak dan tidak memiliki cabang. kulit batang berwarna hijau, merah tua, ungu, maupun kombinasi dari warna-warna tersebut. Pada batang tersebut terdapat lapisan lilin berwarna putih agak keabu-abuan. Lapisan lilin tersebut secara umum terdapat pada tanaman yang masih muda.

 

8. Talas (Colocasia esculenta)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Arales

Family : Araceae

Genus : Colocasia

Spesies : Colocasia esculenta

Daun talas merupakan daun lengkap, memiliki daun berjumlah 2 sampai 5 helai, tangkai daun padat berisi, memiliki rongga udara, ujung helai daun meruncing, pangkal daun membulat, berbentuk perisai, ibu tulang daun besar, bisa dibedakan anak tulang daun, tepi daun rata, pertulangan daun menjari,

Tanaman talas berbentuk  pendek, batang dibungkus pelepah daun, memiliki umbi yang terletak di dalam tanah berwarna coklat kehitaman. Batang berbulu halus, arah tumbuh batang tegak.

 

9. Mengkudu (Morinda cirtifolia)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Gentianales

Family : Rubiaceae

Genus : Morinda

Spesies : Morinda Citrifolia

Habitus mengkudu berupa pohon. Batang mengkudu kasar dan dahannya kaku. Sistem perakaran mengkudu adalah akar tunggang. Daun mengkudu tebal dan megkilap. Merupakan daun tunggal berbentuk jorong. Tepi daun rata  dan ujungnya rajin.

10. Pacing ( Costus spicatus )

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi :  Tracheophyta

Class : Commelinids

Ordo : Zingiberales

Famili : Costaceae

Genus : Costus

Spesies : Costus spicatus

Daun pacing merupakan daun tunggal berwarna hijau berbentuk lonjong samapai lanset memanjang, tersusun secara spiral melingkari batang, ujung daun meruncing, tepi daun rata, pangkal daun tumpul, permukaan daun bagian bawah berbulu lembut, bagian atas beralur tangkai daun pendek.

Batang pacing banyak mengandung air, permukaan batang luar kasar, permukaan dalam licikn dan mengkilap, batang ditutp oleh pelepah daun berwarna hijau keungguan.

11. Bambu (Bambusa sp)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Genus : Bambusa

Spesies : Bambusa sp

 

Daun bambu merupakan daun lengkap memiliki bagian seperti pelepah daun, tangkai daun, helai daun. Bentuk daun lagset, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, pertulangan daun sejajar, permukaan daun atas berbulu halus, permukaan daun bawah berbulu kasar,warna daun atas hijau cerah, warna bagian bawah hijau gelap. Batang  bambu batang keras berongga berbentuk silindris memanjang beruas-ruas, batang bambu diselimut daun-daun yang disebut pelepah batnag.

 

12. Pepaya (Carica papaya)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Brassicales

Family : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya

Susunan daun pepaya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun bertangkai. Tangkai daun bulat silindris, berongga, Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain dengan suatu garis akan didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya hampir bulat. Ujung daun runcing, Pangkal daun berbentuk jantung, Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, yang ditengah paling besar sedang ke samping semakin pendek. Tepi daun bercangap menjari, Daging daun seperti perkamen, Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau hijau keputih-putihan.Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus). Letak helaian daun tersebar.

Batang  pepaya merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan dalam proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil karena memiliki kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah kering dan gugur. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh, Batang pepaya merupakan batang berkayu, model batang monopodial Bentuknya panjang bulat seperti silinder. Batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas. 

 

13. Pandan (Pandanus dubius)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Pandanales

Family : Pandanacea

Genus : Pandanus

Spesies : Pandanus dubius

Daun pandan bangun daunnya memanjang, berbentuk menyerupai rumput atau palem, tepi daun bergerigi, pangkal daun meruncing, pertulangan daun menonjol panjang, warna daun hijau tua. Batang pandan menjalar berbentuk tulang lunak bercabang, batang perdu

 

14. Pisang (Musa paradisiaca)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Zingiberales

Family : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca

Bentuk daun pisang pada umumnya panjang, lonjong, dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung daun tumpul, dan tepinya tersusun rata. Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang berukuran relatif panjang dengan helai daun yang mudah robek.

Batang : Batang psaing dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli yang disebut bongo dan batang semu atau juga batang palsu. Bongol berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan tanah. 

 

15. Aren ( Arenga pinnata)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Arecales

Family : Arecaceae

Genus : Arenga

Spesies : Arenga pinnata

Daun aren merupakan daun majemuk menyirip ganjil seperti daun kelapa, memiliki tangkai daun, anak daun berbentuk seperti pita bergelombang, warna daun atas hijau gelap dan warna bawah daun berwarna putih karena ada lapisan lilin.Batang aren berbentuk kayu, pada bagian luar dan barang lunak pada bagian dalam atau empelurnya.

 

16. Bayam ( Amaranthus sp)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Caryophllales

Family : Amarantaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus sp

Tanaman bayam memiliki daun tunggal dan daun tanaman ini secara umum bewarna hijau muda dan tua. Tetapi, ada juga bayam yang memiliki daun bewarna merah tergantung jenisnya. Bentuk daun berupa bulat memanjang dan oval. Terdapat tangkai dibagian daun dengan bentuk bulat serta opacus.

Tanaman bayam mempunyai batang dengan bentuk kondisi tegak, batang tebal, dan mengandung banyak air. Batang tanaman ini berukuran panjang hingga 0.5-1 meter dan bercabang monodial. Secara umum warna batang bayam bewarna hijau namun ada juga bewarna merah tergantung dari jenis bayam tersebut.

 

17. Lengkuas (Alpinia galanga)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Zingiberales

Family : Zingiberaceae

Genus : Alpinia

Spesies : Alpinia galangal

Daun  lengkuas merupakan daun tunggal, berwarna hijau, bertangkai pendek, tersusun berseling.  Daun di sebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil dari pada yang di tengah. Bentuk daun lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi daun rata.  Pertulangan daun menyirip. Warna daun hijau.  Pelepah daun ini saling menutup membentuk batang semu berwarna hijau.

Batang lengkuas merupakan batang semu, berwarna hijau agak keputih-putihan.  Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.

 

18.  Singkong (Manihot esculata)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Euporbiales

Family : Euporbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot esculata

Daun pada tanaman singkong termasuk daun tunggal, berbentuk daun menjari,  Mempunyai tepi daun rata, Daun singkong memiliki tangkai yang panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan setiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar.Selain itu, daun Ubi Kayu juga bersifat cepat luruh yang berumur paling lama hanya beberapa bulan. Daun Ubi Kayu ini berwarna hijau muda ketika masih muda dan dapat dimanfaatkan untuk sayuran serta dapat digunakan untuk menetralisir rasa pahit sayuran lainnya, namun ketika sudah tua berwarna hijau tua.

Batang singkong berbentuk bulat, panjangg, berkayu, berbuku – buku dan tumbuh memanjang. warna batang kecoklatan dengan ada tonjolan – tonjolan kecil pada batang dan juga terdapat gabus pada bagian dalam batang.

 

19. Pucuk merah (Syzgium oleana)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Mirtales

Family : Mirtaceae

Genus : Szygium

Spesies : Szygium oleana

Bentuk dari daun pucuk merah ini berbentuk oval dengan lancip pada ujung daunnya, untuk struktur daun pucuk merah mempunyai tulang daun dengan tumbuh ditiap rantingnya. Warna dari daun pucuk merah ini cukup unik, karena jika daun masih muda, daunnya akan berwarna merah, seiring waktu daunnya akan berubah menjadi hijau. Dua warna yang dikombinasikan tersebut menjadikan tanaman ini memiliki warna yang indah jika dilihat.

Batang tanaman pucuk merah memiliki bentuk yang bulat, berkayu, dan mempunyai kambium didalamnya. Tinggi dari batang pucuk merah ini bisa mencapai ketinggian 5 meter jika tumbuh ditempat yang subur dan terdapat nutrisi yang tinggi.

 

 

 

20.  Cemara kipas (Thuja orientalis)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Pinales

Family : Cupressaceae

Genus : Thuja

Spesies : Thuja orientalis

Tanaman cemara kipas (Thuja orientalis mempunyai cabang daun yang mengerucut ke samping, bersisik, dan membentuk kipas, Daun tanaman cemara kipas (Thuja orientalismerupakan daun majemuk, pipih, berseting, dan berwarna hijau tua.

Tanaman cemara kipas mempunyai batang tegak, bulat, bercabang banyak, permukaan kasar, dan berwarna coklat. Batang pada pohon kelapa merupakan pohon yang mempunyai bentuk batang yang berbentuk bulat,  arah tubuh tegak batang yang tegak lurus .

 

21. Mawar ( Rosa hiproida)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Rosanales

Family : Rosaceae

Genus : Rosa

Spesies : Rosa hiproida

Bunga mawar memiliki daun majemuk bewarna hijau dan hijau muda. Sebanyak 5-9 anakan daun terdapat dalam satu cabang batang bunga. Daun mawar sendiri berbentuk bulat kecil dengan rata-rata berukuran 2-3 cm bergerigi dan ada juga meruncing.

 Batang bunga mawar bewarna hijau lumut dan abu-abu. Pada perawatan bunga mawar anda haru berhati hati terhadap bagian batangnya. karena, batang bunga memilki duri yang cukup tajam untuk melukai tubuh. Bagian batang berfungsi sebagai tempat melekatnya bunga, proses pengangkut mineral, air dan zat makanan.

 

22. Labu kuning ( Curcubita moschata)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Curcubitales

Family : Curcubitaceae

Genus : Curcubita

Spesies : Curcubita moschata

Bentuk daun labu kuning menyirih, ujungnya agak runcing, tulang daun tampak jelas, berbulu halus dan agak lembek hingga bila terkena sinar matahari agak layu. Labu kuning termasuk berdaun lebar, garis tengahnya dapat mencapai 20 cm, berwarna hijau pada pemukaan atas dan berwarna agak abu-abu pada bagian bawah daun,Letak daun berselang seling diantara batang

Batang labu kuning merambat atau menjalar cukup kuat, bercabang banyak, berbulu agak tajam, Pada ketiak daun, muncul sulur-sulur berbentuk pilin (Spiral) yang berfungsi sebagai alat pemegang sehingga batang tetap kokoh tertambat pada tanah, rumput atau batang kayu.

 

23. Tomat (Solanum lycopersicum)

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Solanales

Family : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum lycopersicum

 Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu, Daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang.

Tanaman tomat memiliki batang yang unik, yaitu dengan bentuk segi empat hingga bulat. Batang tanaman ini memiliki struktur yang lunak, akan tetapi dapat dapat dikatakan kuat karena mampu menopang seluruh buahnya walapun dengan bantuan ajir. Batang tomat memiliki bulu- bulu halus dan diantara bulu-bulu terdapat kelenjar. Batang tersebut berwarna hijau memiliki ruas yang tebal dan bagian bawah tumbuh ruas akar yang pendek.

 

24. Teh-tehan

Kigdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class : Mangnoliopsida

Ordo : Euporbiales

Family : Euphorbiaceae

Genus : Acalypha

Spesies : Acalypha siamensis

Daun Teh-tehan merupakan daun tunggal, bersilang berhadapan, tangkai daun silindri,  berwarna hijau. Tepi daun bergerigi dengan ujung daun runcing. Batang teh-tehan berkayu dan bercabang. Warna batangnya berwarna coklat.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Darmono, Dyah Widiastoety. 2002. Agar Anggrek Rajin Berbunga. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Nasir,Mochamad.1993. Biologi Umum.Yogyakarta: Depdikbud.

Sunardi,Hartono.1996.Tumbuhan Monokotil.Jakarta: Penebar Swadaya.

Tjitrosoepomo,Gembong.2007.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: UGM Press.

Tjitrosoepomo,Gembong.2007.Taksonomi Tumbuhan(Spermathopyta).

Yogyakarta: UGM Press.

 

Post a Comment

أحدث أقدم