TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
XENOBIOTIK
Oleh : Akhdan Najla Malik A.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia dan makhluk hidup lainnya sering bersinggungan banyak jenis bahan alami maupun bahan buatan manusia. Jenis bahan tersebut ada yang bersifat racun ataupun aman. Keracunan berarti keadaan dimana tubuh seseorang sedang mengalami gangguan diakibatkan suatu zat atau bahan kimia yang tentunya bersifat racun atau tidak aman. Bahan atau zat yang beracun ini disebut toksik, sedangkan ilmu yang mempelajari batas aman dari bahan kimia adalah toksikologi. Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan dan Ekotoksikologi adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik pada mahluk hidup, khususnya populasi dan komunitas termasuk ekosistem, termasuk jalan masuknya agen dan interaksi dengan lingkungan.
Tujuan
Mengetahui Apa itu xenobiotik?
Mengetahui efek berbagai xenobiotik di tubuh?
Mengetahui mekanisme dari metabolisme xenobiotik.
Mengetahui berbagai jenis xenobiotik.
Rumusan Masalah
1. Apa itu xenobiotik?
2. Apa saja efek berbagai xenobiotik di tubuh?
3. Bagaimana mekanisme dari metabolisme xenobiotik?
4. Apa saja berbagai jenis xenobiotik?
5.
BAB II
PEMBAHASAN
Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu Xenos yang artinya zat asing. Xenobiotik dapat diarikan sebagai bahan asing yang masuk dalam tubuh organisme yang mengganggu metabolisme yang salah saunya adalah racun. Salah satu cara yang paling mudah mengenali racun adalah dengan mengklasifikannya.(Otter, 2005).
Di dalam tubuh, suatu senyawa xenobiotik akan mengalami mekanisme biotransformasi. Dengan mekanisme tersebut diharapkan senyawa xenobiotik yang masuk dapat diekskresikan dari tubuh. Hasil metabolisme ini ada yang bersifat menjadi tidak toksik dan ada juga yang menjadi lebih aktif (Siswandono, 2000). Dalam biotransformasi toksikan, dibentuk sejumlah metabolit elektrofilik yang sangat reaktif. Beberapa metabolit ini dapat bereaksi dengan unsur-unsur sel dan menyebabkan kematian sel atau pembentukan tumor (Lu, 1995).
Xenobiotik dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengontrol proliferasi sel dan mengakibatkan leukemia atau limfoma. Racun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh alergi atau hipersensitivitas. Kondisi seperti ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap keberadaan agen asing atau metabolitnya dengan cara merusak diri sendiri. Di antara bahan xenobiotik yang dapat menyebabkan reaksi seperti berilium, kromium, nikel, formaldehida, beberapa jenis pestisida, resin, dan plasticizer. Sistem kekebalan tubuh berfungsi sebagai sistem pertahanan alami tubuh untuk melindunginya dari bahan kimia xenobiotik; agen infeksi, seperti virus atau bakteri; dan sel-sel neoplastik yang merespon jaringan kanker ( Soemirat, 2003).
Mekanisme
Xenobiotik terdiri dari obat-obatan, bahan karsinogen, dan bahan yang mengganggu lingkungan. Bahan-bahan ini di metabolisme melalui dua fase, yaitu :
1. Fase pertama (Fase Hidroksilasi)
Fase ini mengubah xenobiotik aktif menjadi inaktif oleh enzim monooksidase atau siokrom P450 terdapat banyak di retikulum endoplasma. Sitokrom P450 adalah kelompok enzim biotransformasi tahap 1 yang berperan pening dalam metabolisme dan eliminasi obat, racun, karsinogen dan senyawa endogen seperti hormon steroid.
Fungsi enzim ini adalah sebagai katalisator perubahan hidrogen (H) pada xenobiotik menjadi gugus hidroksil(OH).
Reaksi :
RH + O2 = R-OH+H2O
2. Fase dua ( Fase Konjugasi)
Fase yang berupa reaksi biosintesis sehingga membutuhkan energi, hal ini dilakukan dengan aktivitas kofakto. Zat dalam tubuh yang biasa dipergunakan untuk proses konjugasi adalah asam glukoronat, sulfat, asetat, dan glutation atau asam amino tertentu.(Sudoyo, 2006).
Matabolisme
Metabolisme xenobiotik kadang disebut proses detoksifikasi. Karena itu racun dapat diklasifikasikan dengan hal seperti ;
Sumber
Wujud
Sifat kimiawi dan fisika
Bagaimana dan kapan terbentuknya
Efek yang dimiliki teradap kesehatan
Erhadap kerusakan organ
Hidup atau tidaknya racun tersebut
Klasifikasi berdasarkan sumber :
Sumber alamiah/buatan
Racun yang berasal dari alamiah atau buatan membedakan racun asli yang berasal dari flora dan fauna serta kontamnisi organisme dengan berbagai racun yang berasal dari bahan baku industri beracun ataupun buangan beracun dan baan sintetis beracun. Seumber berbentuk titik, area dan gerak.
Sumber domestik, komersial dan industri.
Sumber domestik biasanya berasal dari pemukiman, kurang beracun kecuali bercampur dengan buangan peptisida, obat-obatan dll. Buagan komersial sangat beragam, demikian pula dengan buagan industri.
Klasifikasi racun berdasarkan wujud :
Padat
Padatan yang sangat halus dapat terbang bersama udara, disebu debu, fume(uap atau asap), mist(kabut), sehingga dampaknya dapat sangat luas. Contohnya obat-obatan, zat kimia tambahan pada makanan.
Cair
Cairan banyak dipergunakan dalam pertanian dan biasanya ditambah pengenceran, tetapi dampaknya tidak secepat gas. Contohnya peptisida cair, obat yang berupa injeksi.
Gas
Gas dapat berdifusi sehingga menyebar lebih cepat dari pada cairan dan zat padat. Conohnya asap rokok, asap cerobong pabrik, asap kendaraan, dan padatan yang sangat halus yang terbang bersama udara.
Klasifikasi atas dasar sifat kimia dan fisika :
Korosif
Zat-zat korosif seperti asam dan basa kuat dapat merusak jaringan setempat dengan mengendapkan protein sel. Akibatnya akan muncul iritasi pada jaringan dibawahnya. Saluran ginjal dan empedu akan tersumbat akibat pengendapan toksikan atau metabolitnya yang relatif sukar larut. Korosi dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kuli, sistem pernapasan dll.
Radioaktif
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan eaktor-reaktor atom serta bom atom. Contohnya adalah sinar alfa yang merupakan inti dari Helium.
Evaporatif
Proses pertukaran melalui milekul air di atmosfer atau peristiwa berubahnya air atau es menjadi uap di udara. Contohnya adalah meningkatan kadar sulfur di bumi menyebabkan ikut menguap sampai keudara uap berubah menjadi tetesan air dan jatuh kembali ke bumi dengan mengandung kadar sulfur yang teringgi menyebabkan hujan asam.
Eksplosif
Suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar sera suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekeliingnya (meledak). Contohnya percika bunga api, guncangan atau gesekan misalnya KCIO3, NH4NO3,C6H2(NO2)3CH3.
Reaktif
Pancaran energi melalui suatu maeri atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elekromagnetik dari sumer radiasi. Contohnya bahan reaktif terhadap air adalah yang mudah bereaksi terhadap air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar (Na, K, dan Ca bereaksi dengan air menghasilkan H2 yang langsung terbakar oleh panas reaksi yang terbentuk).
Klasifikasi atas dasar terbentuknya pencemarxenobiotik :
Ø Pencemar primer : pencemar yang terbenuk dan keluar dari sumber.
Ø Pencemar sekunder : pencemar yang sudah bereaksi di lingkungan. Contohnya gas SO di udara bereaksi dengan O2 yang menghasilkan SO3.
Ø Pencemar tersier : pencemar sekunder yang bereaksi. Contohnya SO3 di udara bereaksi dengan H2S menghasilkan H2SO4 yang disebut dengan hujan asam.
Klasifikasi atas efek kesehatan :
Ø Fibrosis : terbentuknya jaringan ikat secara berlebihan.
Ø Granuloma : didapatkannya jaringan radang kronis.
Ø Demam : suhu badan melebihi suhu normal.
Ø Asfiksia : keadaan kekurangan oksigen.
Ø Alergi : sensitifitas yang berlebihan.
Ø Kanker : tumor ganas.
Ø Mutan : generasi yang berbeda dengan gen induknya.
Ø Teratogenik : cacat bawaan.
Ø Keracunan sistemik : keracunan yang menyerang seluru tubuh.
Klasifikasi atas dasar kerusakan organ target :
Ø Hepatosik : beracun pada hati karena pengaruh alkohol berlebih.
Ø Nefrotoksik : bracun pada ginjal karena pengaruh logam Hg.
Ø Neurotoksik : beracun pada saraf karena pengaruh peptisida.
Ø Hematotoksik : beracun pada sel darah karena pengaruh CO yang bisa berikatan dengan Hb dan menggantikan O2 karena bersifat lebih agresif.
Ø Pneumotoksik : beracun pada paru-paru arena pengaruh logam berat.
Klasifikasi atas dasar hidup/matinya racun :
Klasifikasi ini dibuat berdaarkan pertimbangan bahaya yang ditimbulkannya. Zat yang hidup dapat berkembang biak jika lingkungannya mengijinka dan zat abiotis dapat berubah menjadi berbagai senyawa, sehingga pengendaliannya berbeda.(Carpenito,2001).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Xenobiotik merupakan bahan asing yang masuk dalam tubuh organisme yang mengganggu metabolisme yang salah saunya adalah racun. Xenobiotik dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengontrol proliferasi sel dan mengakibatkan leukemia atau limfoma. Xenobiotik terdiri dari obat-obatan, bahan karsinogen, dan bahan yang mengganggu lingkungan. Bahan-bahan ini di metabolisme melalui dua fase yaotu fase hidroksilasi dan fase konjugasi. Metabolisme xenobiotik disebut proses detoksifikasi. Oleh karena itu racun dapat diklasifikasikan menurut ; Sumber, Wujud, Sifat ,kimiawi dan fisika, Bagaimana dan kapan terbentuknya, Efek yang dimiliki teradap kesehatan, Terhadap kerusakan organ, Hidup atau tidaknya racun tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Otter dan Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC.
Sudoyo, dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi 4.Jakarta:EGC.
Carpenito, Linda Juall.2001.Diagnosa Keperawatan.Jakarta:EGC.
Liska, DJ.1998.The Detoxification Enzyme Systems.Journal Alternatif Med Rev.3(3):187-198.
Kee Joyce dan Hayes Evelyne R.1996.Farmakologi.Jakarta:EGC.
Soemirat, J. 2003. Toksikologi Lingkungan. Bandung: Gadjah Mada University Press.
إرسال تعليق