SISTEM DIGESTI:UJI KARBOHIDRAT, UJI PROTEIN, DAN UJI LEMAK

Oleh: Umi Sa’adah, Melin Septiani, Siti Faza Malianni’mah, Fina Idamatus Silmi, Akhdan Najla Malik Al-Abda, kel 1 Fisiologi Hewan, Kelas Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Abstrak

Uji kandungan karbohidrat dapat dianalisis menggunakan uji benedict melalui reaksi gula pereduksi. Uji kandungan lemak dilakukan untuk mengetahui sifat, kelarutan, dan jenis lipid dalam suatu bahan. Uji kandungan protein dapat dianalisis menggunakan beberapa uji seperti uji biuret, uji ini bisa mendeteksi kehadiran ikatan peptide. Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kandungan karbohidrat dari organ pencernaan hewan dengan uji molish dan uji benedict, mengetahui kandungan protein dari organ pencernaan hewan dengan uji biuret, mengetahui kandungan lemak dari organ pencernaan hewan dan sifat-sifat kimia lemak.dengan hasil uji benedict pada organ tembolok, jejenum, ceca, proventrikulus, ventrikulus dan ileum yang mempunyai kandungan karbohidrat yang paling tinggi adalah tembolok, jejunum, ceca, ventrikulus, proventrikulus karena pada waktu pemanasan larutan tersebut berubah warna menjadi kuning, orange, dan hijau.Dalam uji molish juga dapat digunakan untuk mengetahui kandungan karbohidrat bahannya organnya juga sama, pada waktu percobaan  berubah warna tetapi tidak terdapat cincin berwarna ungu mungkin dalam penambahan α napthol dan H2SO4 kurang atau larutannya sudah kadaluarsa. Dalam uji biuret yaitu uji untuk mengetahui kandungan protein yang ada diisi organ.pada waktu percobaan tidak berubah menjadi warna violet. Dalam uji lemak kualitatif menunjukkan bahwa ventrikulus, ileum, dan minyak positif mengandung lemak.sedangkan organ proventrikulus, jejunum, tembolok dan ceca negatif mengandung minyak.(Umi Sa’adah,1708016014)

Pendahuluan

Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan makanan menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh.makanan terdiri atas bermacam-macam zat yang dikenal sebagai nutrien, dan dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien.makronutrien diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein.sedangkan mikronutrien merupakan zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh seperti mineral dan vitamin.(Isnaeni,2005)

Uji kandungan karbohidrat dapat dianalisis menggunakan uji benedict melalui reaksi gula pereduksi.larutan alkali dari tembaga direduksi oleh gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas, dengan membentuk kupro oksida berwarna.pada suasana basa, reduksi ion cu2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan berlangsung dengan cepat dan membentuk Cu2O yang merupakan endapan merah bata.selain uji benedict, karbohidrat dapat di uji dengan uji molisch, uji seliwanof, uji fehling dan uji iodium.(Hart, 1998)

Uji kandungan lemak dilakukan untuk mengetahui sifat, kelarutan, dan jenis lipid dalam suatu bahan.menguji lemak dalam suatu bahan makanan dapat dilakukan dengan mengoleskan larutan pada kertas .jika kertas menjadi transparan atau buram, maka bahan yang diuji mengandung lemak.pengujian lemak dapat juga menggunakan etanol dan air, dengan cara memasukkan etanol kedalam air, apabila dalam larutan tersebut terjadi emulsi putih keruh berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak.(Scheer,1945)

Uji kandungan protein dapat dianalisis menggunakan beberapa uji seperti uji biuret, uji ini bisa mendeteksi kehadiran ikatan peptide.fungsi protein sebagai katalis enzim, transport dan penyimpanan, fungsi mekanik, pergerakan, pelindung dan proses informasi.( Slonae, 1995).

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui kandungan karbohidrat dari organ pencernaan hewan dengan uji molish dan uji benedict, mngetahui kandungan protein dari organ pencernaan hewan dengan uji biuret, mengetahui kandungan lemka dari organ pencernaan hewan dan sifat-sifat kimia lemak.

(Umi Sa’adah,1708016014)

 

Metode

1. Alat

Alat yang digunakan seperti gelas beaker, pinset, neraca digital, bak, pisau, Bunsen, kaki tiga, tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, penjepit, gelas ukur dan kertas saring.

2. Bahan

bahan yang digunakan seperti usus ayam, tembolok ayam, proventrikulus ayam, α naphtol, reagen benedict, H2SO4,NaOH, albumin, CuSO4.

3. Cara kerja

a. Pembuatan lart stok

Pertama ditimbang gelas beker 100 ml kosong, dicatat, diplutut isi organ dan dimasukkan ke gelas beker, ditimbang berat total (gelas  beker+isi organ), berat isi organ=berat akhir-berat awal, ditambahkan aquades seberat isi organnya, dihomogenkan.

b. Uji benedict

diambil 1 ml sampel, dimasukkan ke tabung reaksi, ditambahkan larutan glukosa, dimasukkan 2,5 reagen benedict, dihomogenkan, dipanaskan, diamati.

c. Uji molish

Diambil 2 ml sampel, dimasukkan ke tabung reaksi, ditambahkan larutan glukosa, diberi 3 tetes α napthol, dihomogenkan, ditambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding tabung, diamati.

d. Uji biuret

Diambil 2 ml sampel, dimasukkan ke tabung reaksi, ditambahkan larutan albumin, ditambahkan 2 ml NaOH, ditambahkan 2 tetes CuSO4, diamati.

(Umi Sa’adah,1708016014)

Hasil dan pembahasan

a. Hasil pengamatan

Tabel 1. Uji benedict

No

Bahan

Warna Sebelum Dipanaskan

Warna Setelah Dipanaskan

Keterangan

1

Tembolok

Merah Kehitaman

(Tanpa Campuran)

Merah Kecoklatan

Hijau(Campuran)

Hijau Kehitaman

++++++

2

Jejenum

Kuning

(Tanpa Campuran)

Kuning Atas, Biru Bawah(Campuran)

Hijau Toska Terdapat Endapan Kuning

+++

3

Ceca

Hijau Keruh Diatasnya

Terdapat 3 Lapisan, Coklat Atas, Kuning Tengah, Hijau Pekat Bawah.

+++++

4

Ventriculus

Hijau Atas, Kuning Bawah

Hijau Terdapat Endapan Bawah

++++

5

Proventrikulus

Biru Muda Bawah, Biru Tua Atas

Biru Terdapat Endapan Kuning Dibawah

++

6

Illeum

Biru Bening Terdapat Endapan Diatas

Biru Terdapat Endapan Diatas

+

Tabel 2. Uji Molish

No

Bahan

+  Î±Napthol

+H2so4

Keterangan

1

Tembolok

Merah Kehitaman

(Tanpa Campuran)

Coklat Kemerahan

(Campuran)

 

Coklat Atas, Bening Bawah

++++++

2

Jejenum

Kuning

(Tanpa Campuran)

Oren Atas, Kuning Bawah

(Campuran)

Kuning Kunyit Atas, Bening Bawah

+++

3

Ceca

Hijau

Coklat

+++++

4

Ventrikulus

Kuning Kunyit Terdapat Endapan

Kuning Kemerahan Terdapat Endapan

++++

5

Proventrikulus

Kuning

Kuning Terdapat Endapan Oren

++

6

Illeum

Kuning

Kuning Terdapat Endapan Kuning Diatas

+

Tabel 3. Uji Biuret

No

Bahan

+Naoh

+Cuso4

Keterangan

1

Tembolok

Merah Kecoklatan Terdapat Endapan

Merah Kecoklatan Terdapat Endapan

++++++

2

Jejenum

Kuning Pucat Terdapat Endapan Kuning

Kuning Kunyit Terdapat Endapan Bawah Kuning Bening

+++

3

Ceca

Coklat Susu

Coklat Pekat

+++++

4

Ventrikulus

Kuning Cerah Dan Terdapat Endapan Dibawahnya

Coklat Dan Terbentuk Endapan

++++

5

Proventrikulus

Kuning

Kuning Pekat Terdapat Endapan Kuning

++

6

Illleum

Kuning

Kuning Bening Dibawah, Coklat Diatas

+

Tabel 4. Uji Lemak Kualitatif

No

Bahan

(+)(-)Lemak

1

Tembolok

-

2

Jejunum

-

3

Ceca

-

4

Ventrikulus

+

5

Proventrikulus

-

6

Illeum

+

7

Minyak

+

(Umi Sa’adah,1708016014)

b. Pembahasan

1. Uji benedict

Pada uji benedict kami menggunakan organ tembolok, jejenum, ileum, proventrikulus, ventrikulus, ceca.uji benedict ini akan dilakukan pemanasan setelah ditambahkan reagen benedict.dengan hasil:

a. Tembolok yang awalnya merah kecoklatan setelah dipanaskan menjadi hijau kehitaman.

b. Jejenum yang awalnya kuning kebiruan menjadi hijau toska terdapat endapan kuning.

c. Ileum yang awalnya biru bening setelah dipanaskan menjadi biru terdapat endapan diatas.

d. Proventrikulus yang awalnya biru tua menjadi biru terdapat endapan kuning diatasnya.

e. Ventrikulus yang awalnya kuning cerah setelah dipanaskan menjadi coklat terdapat endapan.

f. Ceca yang awalnya coklat susu menjadi coklat pekat.

Pada uji benedict ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gula(karbohidrat) pereduksi.selama proses pemanasan larutan tersebut akan berubah warna, jika berubah warna biru seperti pada organ illeum maka tanpa adanya glukosa, sedangkan warna coklat, hijau, kuning, orange dan merah seperti pada organ pada ventrikulus, ceca, tembolok, jejunum, dan proventrikulus itu mempunyai kandungan glukosa paling tinggi(Winarno,1984).perubahan warna tersebut menandakan bahwa didalam organ ventrikulus, ceca, tembolok, jejnum, dan proventrikulus mengandung karbohidrat.dilihat dari kepekatan larutan yang sebagai indicator adanya karbohidrat maka larutan yang paling pekat dimulai organ tembolok, ceca, ventrikulus, jejunum, dan proventrikulus.(Hart,1998) (Umi Sa’adah,1708016014)

Uji benedict pada pencernaan ayam dilakukan untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dari uji benedict pada organ tembolok, jejenum, ceca, ventrikulus, proventrikulus, dan ileum. yang terdapat banyak gula pereduksi adalah pada organ tembolok, dengan ditandai adanya perubahan warna dari merah kecoklatan menjadi hijau kehitaman setelah dipanaskan. Karbohidrat berasal dari serat selulosa yang ada pada tanaman yang direduksi oleh enzim ptialin dari mulut kemudian makanan akan disimpan di tembolok kurang lebih satu jam. Pada ventrikulus dan proventrikulus terjadi proses perombakan karbohidrat dari polisakarida dipecah algi menjadi disakarida dalam bentuk disakarida berupa maltosa. Pencampuran sampel dengan benedict yang telah dipanaskan menunjukan bahwa benedict mereduksi karbohidrat sehingga terjadinya perubahan warna. Setelah di proventrikulus makanan akan diserap melalui usus dalam usus ini enzim maltase mengubah maltosa yang merupakan disakarida dipecah menjadi glukosa, maka glukosa itulah merupakan gula pereduksi yang merupakan bentuk karbohidrat jenis monosakarida. Pada ceca serta selulosa yang masih tertinggal dan kasar dicerna lagi oleh ceca sebelum keluar melalui kloaka (Lesmana,2017) (Siti Faza Malianni’mah,1708016010)

2. Uji molish

pada uji molish kami menggunakan organ tembolok, jejenum, ileum, proventrikulus, ventrikulus, ceca.dengan hasil:

a. Tembolok setelah ditambahkan α napthol berubah warna menjadi coklat kemerahan, setelah ditambahkan H2SO4 menjadi coklat atas bening bawah.

b. Jejenum setelah ditambahkan α napthol berubaha warna menjadi orange atas kuning bawah, setelah ditambahkan H2SO4 menjadi kuning kunyit atas dan bening bawah.

c. Ileum setelah ditambahkan α napthol menjadi kuning, setelah ditambahkan H2SO4 menjadi kuning bening.

d. Proventrikulus setelah ditambahkan α napthol menjadi kuning, setelah ditambahkan H2SO4 menjadi kuning terdapat endapan orange.

e. Ventrikulus setelah ditambahkan α napthol menjadi kuning kunyit, setelah ditambahkan H2SO4 menjadi kuning kemerahan

f. Ceca setelah ditambahkan α napthol menjadi hijau, setelah ditambahkan H2SO4 menjadi coklat.

Pada uji molish dapat membentuk cincin berwarna ungu.uji ini juga dapat digunakan untuk membuktikan apakah dalam larutan tersebut terdapat karbohidrat atau tidak.larutan uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi molish dan dialirkan dengan larutan H2SO4 pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi.hal ini dilakukan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada didalam tabung.terbentuknya cincin berwarna ungu karena pengaruh hasil dehidrasi monosakarida dengan α napthol.tetapi pada percobaan kemarin tidak terdapat cincin berwarna ungu mungkin larutan α napthol sudah kadaluarasa, atau dalam pemberiannya kurang.(Winarno,1984) (Umi Sa’adah,1708016014)

3. Uji biuret

pada uji molish kami menggunakan organ tembolok, jejenum, ileum, proventrikulus, ventrikulus, ceca dengan hasil:

a. Tembolok yang awalnya ditambahkan reagen NaOH berubah warna menjadi merah kecoklatan terdapat endapan, setelah ditambahkan CuSO4 menjadimerah kecoklatan

b. Jejenum yang awalnya ditambahkan reagen NaOH berubah warna menjadi kuning pucat terdapat endapan kuning, setelah ditambahkan CuSO4 berubaha warna menjadi kuning kunyit terdapat endapan.

c. Ileum yang awalnya ditambahkan reagen NaOH berubah warna menjadi kuning, setelah ditambahkan CuSO4 menjadi kuning bening dibawah coklat diatas.

d. Proventrikulus yang awalnya ditambahkan reagen NaOH berubah warna menjadi kuning, setelah ditambahkan CuSO4 menjadi kuning pekat terdapat endapannya.

e. Ventrikulus yang awalnya ditambahkan reagen NaOH berubah warna menjadi kuning cerah, setelah ditambahkan CuSO4 menjadi coklat

f. Ceca yang awalnya ditambahkan reagen NaOH berubah warna menjadi coklat susu, setelah ditambahkan CuSO4 menjadi coklat pekat.

Pada uji biuret digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan molekul peptide atau dapat diujikan pada uji protein.prinsip reagen ini menggunakan prinsip reaksi senyawa anatara CuSO4 dengan larutan NaOH sehingga dapat menyebabkan larutan protein yang semula tak berwarna menjadi berwarna dan warna violet terbentuk jika larutan protein mempunyai molekul yang sangat besar.tetapi pada percobaan tidak berubaha warna menjadi ungu.mungkin dalam penambahan CuSO4 dan NaOH itu kurang.(Ayu,2014) (Umi Sa’adah,1708016014).

  praktikum pengujian menggunakan  uji biuret yang dilakukan pada isian organ seperti tembolok, jejenum, ileum, ventriculus, proventikulus dan ceca ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kandungan protein di dalam isian organ tersebut atau tidak. Uji biuret dilakukan dengan penambahan albumin, NaOH dan CuSO4 pada isian organ. Ketika isian tembolok ditambah albumin dan NaOH terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan, penambahan NaOH ini berfungsi sebagai katalis sedangkan penambahan CuSO4 berfungsi untuk membuat larutan menjadi basa karena protein akan bereaksi dengan larutan basa atau asam dan menghasilkan warna ungu jika mengandung senyawa-senyawa amina asam dan peptida. Dan ketika ditambahkan laarutan CuSO4 warna tidak berubah melainkan terdapat endapan jadi itu menunjukan tidak adanya ikatan peptide pada isi tembolok, hal itu kemungkinan ayam tidak memakan makanan yang mengandung protein ( Sudamadji, 1996).

Sama seperti pada isian tembolok, pada jejenum juga tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu atau  merah-violet dan terdapat endapan, pada isian ventriculus saat penambahan NaOH berubah menjadi kuning cerah  dan tedapat endapan, ketika ditambahkan CuSO4 berubah menjadi coklat dan terdapat endapan juga. Berdasarkan literatur menurut Sudamadji ketika suatu bahan mengandung ikatan peptide maka akan berubah menjadi warna ungu, namun tidak terjadi pada ventikulus. Pada ceca justru warnanya berubah menjadi coklat pekat dan terdapat endapan juga, padahal  pada organ ceca ini terdapat sedikit pencernaan karbohidrat dan protein, seharusnya warnanya dapat berubah menjadi ungu atau merah-violet (Nesheim,1979).

Tidak berubahnya warna menjadi ungu ini bisa jadi kesalahan dari praktikan yang salah dalam mendefinisikan warna.Sedangkan pada isi organ proventikulus dan ileum perubahan warnanya menjadi kuning semua hanya saja pada proventikulus tidak terdapat endapan melainkan timbul 2 warna yaitu atas kuning dan bawah warna coklat. Padahal proventikulus berguna untuk mencerna protein dan ileum sendiri berfungsi untuk menyerap makanan-makanan yang masuk. Dari ke enam isian organ yang telah disebutkan tadi menunjukkan hasil akhir terdapat endapan semua yang berarti kandungan yang ada di ke enam organ tidak mengandung protein, karena jika mengandung protein harusnya terlarut karena protein dapat bereaaksi dengan lautan basa atau pun asam, dan larutan basa yang digunakan disini adalah NaOH dan CuSO4 ( Devi, 2010). (Melin Septiani,1708016001)

 

4. Uji lemak kualitatif

Dari hasil pengamatan yang tidak mengandung lemak adalah tembolok, jejunum, ceca, dan proventrikulus.sedangkan yang mengandung lemak adalah ventrikulus, ileum, dan minyak. Uji ini untuk mengetahui sifat, kelarutan, dan jenis lipid dalam suatu bahan.menguji lemak dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan mengoleskan larutan pada kertas .jika kertas menjadi transparan atau buram, maka bahan yang diuji mengandung lemak.seperti ventrikulus, ileum, dan minyak.(Winarno,1984) (Akhdan Najla Malik Al-abda,1708016013)

Simpulan

Dalam uji benedict yang bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan karbohidrat yang berada dalam organ pencernaan ayam berupa organ tembolok, jejunum, ceca, proventrikulus, ventrikulus dan ileum yang mempunyai kandungan karbohidrat yang paling tinggi adalah tembolok, jejunum, ceca, ventrikulus, proventrikulus karena pada waktu pemanasan larutan tersebut berubah warn amenjadi kuning, orange, dan hijau.Dalam uji molish juga dapat digunakan untuk mengetahui kandungan karbohidrat bahannya organnya juga sama, pada waktu percobaan  berubah warna tetapi tidak terdapat cincin berwarna ungu mungkin dalam penambahan α napthol dan H2SO4 kurang atau larutannya sudah kadaluarsa.

Dalam uji biuret yaitu uji untuk mengetahui kandungan protein yang ada diisi organ.pada waktu percobaan tidak berubah menjadi warna violet. Kemungkinan dari larutan CuSO4 dan NaOH kurang atau sudah kadaluarsa.karena minyak goring termasuk sumber lemak dan larutan yang mengandung positif itu termasuk larutan yang jeninsnya ringan

Dalam uji lemak kualitatif menunjukkan bahwa ventrikulus, ileum, dan minyak positif mengandung lemak.sedangkan organ proventrikulus, jejunum, tembolok dan ceca negatif mengandung minyak.

(Fina Idamatus Silmi,1708016004)

 

Daftar pustaka

Ayu,Siska.2014.Sistem Pencernaan.Jurnal Fisiologi Hewan.Surabaya:ITS.

Devi,N.2010.Nutrition And Food Gizi Untuk Keluarga.Jakarta:PT Kompas Media Nusantara.

Hart.1998.Kimia Organic.Jakarta:Erlangga.

Isnaeni,Wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Yogyakarta:Kanisius.

Lesmana, ronny. 2017. Fisiologi Dasar untuk Mahasiswa Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Scheer.1945.Fisiologi Komperatif.London:Universitas Oragon.

Slolane.1995.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.Jakarta:EGC.

Sudamadji,Dkk.1996.Analisis Bahan Makanan Dan Pertanian.Yogyakarta:Liberty Yogyakarta.

Winarno.1984.Biokimia.Jakarta:Ui Press.

 

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama